Jakarta, disinfecting2u.com – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan pihaknya memperkuat Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh daerah untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) . ).
Menjelang Natal dan Tahun Baru, kami terus memperkuat GPM di berbagai bidang, terutama pada bulan Desember ini, Badan Pangan Nasional serta pemerintah daerah dan perusahaan pangan nasional serta pemangku kepentingan lainnya telah meninjau GPM sebanyak 134 kali di 25 kabupaten/desa di enam kabupaten/kota. provinsi,” kata Arief. pada rapat koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tentang Antara, Sabtu (23/11/2024).
Arief mengatakan Bapanas mendukung gerakan pangan murah baik di pusat maupun di daerah.
GPM terselenggara atas kerja sama perusahaan pangan milik negara dan pemerintah daerah melalui kantor informasi pangan provinsi dan kabupaten/desa.
Ia mengatakan penerapan GPM terutama dilakukan di daerah-daerah perencanaan, terutama di daerah-daerah yang mempunyai kemungkinan terjadinya kenaikan harga akibat meningkatnya permintaan.
Artinya, di daerah yang banyak masyarakatnya merayakan Natal dan Tahun Baru, antara lain Papua, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Sumatera Utara, lanjutnya.
Arief mengatakan, sejak Januari hingga November 2024, GPM telah dilaksanakan sebanyak 8.750 kali di 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi.
Untuk melihat pergerakan harga harian, lanjut Arief, Bapanas memiliki pelacak harga di panelharga.badanpangan.go.id
Yang mengumpulkan data real-time mengenai perkembangan harga dari seluruh wilayah sebagai dasar untuk menunjukkan wilayah yang memerlukan langkah-langkah stabilisasi yang kuat.
Diakuinya, berdasarkan analisis harga yang dilakukan, secara umum organisasi stabil, namun terjadi kenaikan harga di atas harga referensi di beberapa tempat.
Oleh karena itu, langkah stabilisasi pangan terus diperkuat terutama dalam konteks peningkatan permintaan di beberapa daerah akibat mendekati Natal dan Tahun Baru, kata Arief.
Arief menambahkan, GPM merupakan salah satu alat yang diterapkan pemerintah sebagai bagian dari strategi untuk mencegah pertumbuhan uang, khususnya pangan, yang memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan secara keseluruhan.
Terkait beras sebagai produk pangan pokok yang dikonsumsi masyarakat, Arief memastikan stok beras di tempat penyimpanan Bulog dalam kondisi cukup dan aman menyambut Natal dan Tahun Baru.
Dengan produksi beras saat ini sebesar 1,9 juta ton, partai berharap intervensi berupa bantuan pangan beras dan penyaluran beras SPHP dapat menjaga pasokan pangan dan stabilitas harga di momen Natal dengan tahu segar.
Sedangkan pada Desember 2024, bantuan pangan beras masing-masing 10 kg akan disalurkan kepada 22 juta penerima manfaat (KPM).
“Bantuan pangan beras seperti yang kita rencanakan sebelumnya akan dibayarkan pada bulan Agustus, Oktober, dan Desember 2024. Tidak ada penyaluran bantuan pangan beras pada bulan November ini. Bantuan pangan beras akan dimulai kembali pada bulan Desember untuk 22 juta donatur,” jelas Arief. .(semut) /ree