Geruduk Kantor DPRD DIY, Pelaku UMKM di Yogyakarta Minta Penghapusan Kredit Macet Imbas Aset Dilelang Bank

Yogyakarta, disinfecting2u.com – Sejumlah usaha mikro kecil dan menengah (UKM) di Yogyakarta digerebek kantor DPRD DIY pada Selasa (12/11/2024). Mereka datang membawa plakat berisi permintaan untuk mendorong Badan Legislatif menghilangkan itikad buruk yang dihadapi media di sektor ini. 

“Kami berharap DPRD DIY bisa memberikan rekomendasi kepada gubernur atau DPR untuk memperjuangkan hal tersebut (penghapusan kredit macet).” Prasetyo Atmo Suthejo, Presiden Komunitas Media DIY mengatakan sebagai bagian dari proses tersebut.

“Kredit juga mengalami stagnasi akibat dampak pandemi Covid-19, sehingga pemerintah menerapkan kebijakan tidak memperbolehkan UKM berjualan karena pembatasan, dan itu kami ikuti. Otomatis siklus perekonomian pun putus,” lanjutnya.

Penghapusan kredit macet ini menyusul terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang Penghapusan Kredit Macet Bagi UMKM yang ditandatangani Presiden Prabowo Subianto.

Menurutnya, aturan ini memberikan ruang bernapas bagi para pelaku media. Permasalahan yang dihadapi oleh UMKM saat ini adalah mereka menghadapi perampasan aset karena ketidakmampuan mereka melakukan pembayaran kredit. Selain itu, penyitaan aset agunan untuk sementara dihentikan. 

“Kadang pemegang sekuritasnya tidak diberitahu. Tapi tiba-tiba (asetnya) berubah nama. Apalagi asetnya dilelang dengan harga murah, Rp 1,5 miliar, dijual Rp 500 juta. Juga kadang asetnya belum ada.” selesai “Sudah dilelang, misalnya 5 tahun sampai 2030. Kreditnya belum final, tapi sekarang akan dilelang,” kata Prasetyo.

Ia meyakini penyitaan aset akan memiskinkan UKM yang pada akhirnya akan menurunkan jumlah pekerja. Faktanya, 98 persen lapangan kerja ada di sektor UKM.

Di DIY, tercatat sekitar 50 properti rumah media yang disita. Aset yang dijamin oleh bank, Himbara, dan swasta bervariasi, namun sebagian besar berupa rumah dan tanah.

Di tempat yang sama, Anggota Komite B DPRD DIY Yan Kurnia mengatakan pihaknya akan membahas masalah tersebut dengan legislatif untuk mencari solusi yang lebih baik bagi para pelaku media dalam mendukung perekonomian Indonesia. Sebagai wakil rakyat mereka memberikan jembatan agar masyarakat lain tidak kesulitan.

“Setelah itu, kami akan berdiskusi dengan Komite B DPRD DIY. Kami juga akan mengajak perbankan dan lembaga keuangan untuk mencari solusi bersama. Dan kami akan mencantumkan bank-bank yang DIY memiliki akses bagi banyak UKM,” kata Yan.

Seusai ke kantor DPRD DIY, para pekerja media juga akan mengunjungi kantor Gubernur DIY untuk menyampaikan aspirasi tersebut. Sementara itu, operasional di Ground Zero Yogyakarta akan dihentikan. (scp/buz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top