Surabaya, TVOnews.com – KH Abdul Chaim University (UAC) Mojocerto kembali mempertahankan Konferensi Internasional Keempat tentang Penelitian dan Layanan Komunitas (ICORCS). Konferensi internasional ini adalah tempat untuk membahas solusi aktual untuk masalah yang dihadapi masyarakat melalui penelitian dan tekad. Dia mengatakan bahwa universitas memainkan peran penting dalam pembangunan sinergi antara penelitian dan layanan untuk masyarakat. Menurutnya, meskipun layanan ini umumnya dilakukan oleh pemerintah, UAC menunjukkan bahwa universitas dapat berkontribusi secara signifikan terhadap hal ini, rekan penelitian akademik dan implementasi langsung di bidang ini.
“Layanan bagi masyarakat biasanya merupakan peran pemerintah, tetapi universitas dapat bertindak sebagai koneksi penelitian yang memiliki dampak langsung pada masyarakat,” kata pentingnya sinergi antara akademisi dan masyarakat.
Ini juga menggunakan analogi tarian Saman untuk menggambarkan pentingnya harmoni dalam kerja sama ini, gerakan yang berjalan seiring tanpa tabrakan, bahkan jika arah gerakan berbeda.
ICORCS 2025 dengan tema “Kontribusi otoritas dan pengetahuan dalam pembangunan peradaban ideal untuk stabilitas global”. Konferensi ini menghadirkan berbagai pembicara internasional, seperti Dr. Bassem Abdullah Obaid dari Imam al-Azam dan Prof. Muhammad Abdel Samad al-Muhanna dari University of Al Azhar, yang akan membahas kontribusi sains dalam menciptakan peradaban stabil yang stabil.
Sementara itu, KH Asep Saifuddin Cham, administrator Sekolah Tinggi Ammah Islam, menekankan bahwa ICORCS adalah bagian dari komitmen UAC untuk menyebarkan hasil penelitian yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dia berharap bahwa konferensi ini menciptakan ide -ide yang bermanfaat tidak hanya di kerajaan akademis, tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari -hari, yang memberikan solusi untuk berbagai masalah sosial.
Konferensi ini tidak hanya tempat untuk bertukar ide antara pekerja akademik dan profesional, tetapi juga tes khusus tentang pentingnya kemitraan dalam menghadapi tantangan sosial.
“Kami ingin ICORC menjadi forum untuk akademik, siswa dan komunitas yang bekerja bersama dalam menciptakan solusi aplikasi,” tambah Kh Asep.
Dengan lebih dari 200 peserta yang berpartisipasi, ICORC 2025 tentu akan menjadi platform penting untuk memperkuat peran universitas dalam pengembangan masyarakat. Konferensi ini juga mencakup jurnal ilmiah yang diindeks di Scopus dan Sinta untuk membantu mendistribusikan pengetahuan yang lebih luas.
Kami berharap bahwa ICORCS 2025 masih merupakan tonggak penting dalam pengembangan kemitraan yang harmonis antara penelitian akademik dan layanan masyarakat untuk menciptakan solusi konkret bagi masyarakat, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia internasional (MSI/FAR)