Farhat Abbas Tak Tahan Lagi, Geram Banyak Netizen Bully Agus Salim, Sebut Baru Kali ini Ia Lihat Ada Orang yang…

disinfecting2u.com – Pengacara Agus Salim, Farhat Abbas tak terima banyak netizen yang mem-bully kliennya, nyatanya Agus pernah menjadi korban kekerasan yang dilakukan rekannya sendiri.

Kebingungan seputar donasi Agus Salim menjadi perhatian publik di Indonesia, dan pengacaranya, Farhat Abbas, baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya pada program “Dua Sisi” di tvOne.

Sekadar informasi, Agus menjadi korban serangan air keras yang dilakukan rekannya. Akibatnya, kedua matanya terluka parah dan kehilangan penglihatannya.

 

Awalnya masyarakat bersimpati dengan apa yang dialami Agus, akhirnya banyak pengguna yang berdonasi melalui dana peduli kemanusiaan Prati Novianti.

Diketahui, jumlah donasi yang terkumpul mencapai 1,5 miliar dram yang kemudian disalurkan kepada Agus untuk pengobatan matanya.

Namun simpati masyarakat mendadak berubah menjadi rasa malu ketika muncul dugaan Agus menggunakan dana sumbangan untuk kepentingan pribadi keluarganya.

Menurut kabar, sebagian uang yang ia berikan untuk pengobatan mata ia gunakan untuk membayar biaya sekolah anak bibinya yang akrab disapa Wawa.

Tak hanya itu, Wawa diketahui telah menggunakan sebagian uang sumbangannya untuk melunasi pinjaman yang diberikan kepada bank.

Sontak hal tersebut membuat publik geram hingga membuat Agus banyak menerima hinaan di media sosial, Farhat Abbas merasa tak henti-hentinya memikirkan warganet dan mengatakan baru kali ini melihat penyandang disabilitas dihina.

 

“Ini pertama kalinya di dunia tidak ada seorang pun di negara mana pun yang mengejek orang buta atau penyandang cacat,” kata Farhat Abbas, dikutip saluran YouTube tvOnenews.

Meski menjadi korban kekerasan, pengacara kondang ini tak menyangka dan menyayangkan tindakan netizen yang banyak melontarkan makian kepada Agus.

Kondisi Agus yang tidak bisa melihat saat ini tentu membuat mentalnya terganggu, dan banyaknya hinaan dari netizen semakin memperburuk kondisi Agus.

Lebih lanjut, terkait besaran donasi yang diberikan warganet melalui Yayasan Prativi Novyanti, Farhat Abbas mengatakan, praktis tidak ada izin bagi organisasi ini.

Menurutnya, proses donasi yang dilakukan saat ini tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.

“Pengumpulan sumbangan ini tidak sesuai aturan, tidak ada izin. Pertama, harus dibedakan keabsahan dananya, antara tunanetra, ODGJ (cacat jiwa) dan lain-lain,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga kecewa dengan kebijakan yayasan yang menghasut opini hingga Agustus banyak di-bully oleh netizen.

Soalnya kalau yayasan ini disinggung kawan, uang ini diwariskan, masyarakat diberi kesan uang ini sudah dipakai padahal uangnya masih Rp 1,3 miliar, masih ada, ”dia menyimpulkan.

(Enka)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top