Pekalongan, disinfecting2u.com- Tim SAR gabungan telah menemukan kembali dan mengevakuasi dua lokasi pendaratan di Desa Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan pada Rabu (22/1/2024) pagi.
Dengan demikian, jumlah korban meninggal yang tercatat pada sore hari sebanyak 19 orang, sedangkan korban lainnya masih dalam pencarian sebanyak 7 orang.
Berdasarkan data yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban meninggal yang teridentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Revalina (P) 19 tahun2. Suyati (P) 3. Kiki Pramidit (Kiri) 23 Tahun4. SUSTAR (Kiri) 49 tahun5. Riyanto (Kiri) 50 tahun. Ayat (L) 27 tahun7. Sumeria (kiri) 30 tahun8. Hadiah (Kiri) 27 tahun9. Winarko (Kiri) 27 tahun 10. Supari (Kiri) 37 tahun11. Flular (kiri) 44 tahun12. Inawati (p) 23 THN13. AFKAR (Kiri) 4 tahun14. Husnul Cholifah (P) 35 tahun15. Rokhim (Kiri) 40 tahun16. Joni Yulianto (Kiri) 45 tahun. Rahmono (Kiri) 24 tahun18. Aisah (P) 19. Dari Ari (Kiri)
Kedua jenazah yang ditemukan pagi tadi merupakan salah satu daftar orang yang dilaporkan hilang dalam peristiwa naas itu, Senin (20/1) lalu. Sisanya 7 korban masih dalam pencarian tim SAR gabungan sebagai berikut:
1.M.Teguh Imanto2. Abiyas3. Giyanto4. Hapriyanto5 Tegars. M.Nasrulah Amin6. Aurel7. Bagus
Selain korban jiwa, kerugian materil dilaporkan akibat kejadian ini, dua rumah rusak berat, dua jembatan rusak, tiga unit kendaraan roda empat rusak berat, satu unit kafe terdampak. dan tiga jalan akses tertutup selain tempat pendaratan material.
Tim SAR harus menghadapi kendala berupa jalan menuju lokasi terdampak yang terputus karena daratan.
Saat ini akses menuju lokasi terdampak harus melalui Sungai Bening Kabupaten Banjarnegara karena akses jembatan di Kabupaten Pekalongan tidak bisa dilalui karena ada jembatan yang putus. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan bersama seluruh instansi terkait terus melakukan pendataan dan penanganan korban dan lokasi terdampak.
BNPB mengimbau masyarakat dan tim yang melakukan pekerjaan peluncuran agar berhati-hati dan berhati-hati karena sewaktu-waktu bisa terjadi karena kondisi cuaca yang tidak menentu. (Buz)