Jakarta, disinfecting2u.com – PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) melalui anak usahanya PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG) telah mengambil pinjaman sebesar Rp 500 miliar dari PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU). Dana ini akan digunakan untuk mendanai perluasan kapasitas perseroan. CEO GOLF Darma Mangkuluhur Hutomo menjelaskan, dari dana pinjaman tersebut, Rp450 miliar akan digunakan untuk membangun hotel butik bintang enam, merenovasi lapangan golf, membangun Driving Range dan fasilitas NKG lainnya di Bali.
Sedangkan sisanya sebesar Rp50 miliar akan digunakan untuk menunjang modal kerja, biaya operasional, dan pemeliharaan lapangan golf.
“Dengan berkembangnya infrastruktur dan lingkungan wisata golf, kami berharap GOLF dapat menjadi pionir dan destinasi wisata golf unggulan pilihan wisatawan lokal maupun mancanegara,” kata Darma di Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Darma menambahkan GOLF melalui NKG telah membangun hotel butik mewah di Hole 15-Th Cliff Hanger dan New Kuta Golf Villa yang merupakan hunian mewah di jantung lapangan golf.
Layanan ini berlokasi di Pecatu Indah Resort, Jimbaran, Bali. Selain hotel dan apartemen mewah, perseroan juga berencana membangun clubhouse dan pusat perbelanjaan di kawasan tersebut.
CEO GOLF Dwi Febri Astuti berharap dengan berkembangnya olah raga dan hiburan di sekitar kawasan golf NKG dapat meningkatkan pendapatan khususnya pendapatan berulang dan keuntungan GOLF di masa depan.
Dwi mengatakan pada kuartal III 2024, GOLF mencatatkan pendapatan sebesar Rp99,47 miliar dengan kontribusi terbesar dari sektor usaha golf sebesar 72% atau sebesar Rp71,84 miliar.
Kemudian bisnis hotel menyumbang Rp18,77 miliar dan bisnis lainnya menyumbang Rp8,86 miliar. Laba bersih GOLF Januari-September 2024 tercatat sebesar Rp 15,39 miliar.
Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kinerja GOLF mengalami penurunan karena banyaknya pengembangan dan perbaikan di banyak klub golf korporasi di Sentul, Bogor dan Bali.
“Kami sedang membangun fasilitas untuk mendukung konsep baru lapangan golf di Sentul, sekaligus banyak pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan di Lapangan Golf NKG. Ini membatasi jumlah pengunjung,” jelas Dwi.
Sedangkan laba bersih GOLF pada kuartal III 2023 tercatat Rp 101,72 miliar dan laba bersih Rp 27,44 miliar.
Setelah go public pada Juli 2024, GOLF bergerak cepat melaksanakan rencana ekspansinya. Perluasan kekuasaan ini menyebabkan peningkatan biaya perusahaan.
“Dalam proses ekspansi, perusahaan mendatangkan biaya penelitian, peningkatan sumber daya manusia, dan peningkatan penjualan,” kata Dwi.
Meski demikian, dia optimis ekspansi ini akan memberikan dampak positif bagi operasional perseroan ke depan. (TIDAK)