Jakarta. .
Proyek ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) WIKA Gedung yang fokus pada perlindungan lingkungan hidup dan perlindungan satwa liar Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur.
Upacara pembukaan dilaksanakan pada Kamis, 10 Oktober 2024 dengan dihadiri oleh Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Balikpapan, Ir. H.Zulfikar; Presiden Yayasan Pronatura, Nunik Sriwahyuni; Serta jajaran WIKA Gedung diantaranya Plt. Komisaris Utama, Joseph Prajogo; Komisaris Independen Taufan Gestoro; dan yang lebih tua, Suli Fatimah.
Selain itu, pengurusnya masih ada, antara lain Direktur Keuangan, HC, & Manrisk, Hartanto Karti Raharjo; Direktur Mutu, Kesehatan, Keselamatan, Lingkungan dan Pemasaran, Tomo Dwi Hasputro; Juga Direktur Operasi I Bagus Tri Setyana dan Direktur Operasi II Dwi Purnomo.
Pak Zulfikar menyampaikan dalam keterangan yang diterima, Senin (14/10/2024) “Saya mengucapkan terima kasih kepada WIKA Gedung atas bantuan nyata dalam mendukung keamanan masyarakat di KWPLH Balikpapan”.
Ia melanjutkan, “Proyek ini merupakan wujud kerja sama antar pekerja dalam mendukung tumbuhan dan satwa asli Kalimantan. Kami berharap proyek ini dapat menjadi contoh bagi pihak lain dalam melindungi keanekaragaman hayati dan mencapai SDGs.”
Sementara itu, Bapak Hartanto Karti Raharjo menyampaikan bahwa restorasi ini merupakan langkah penting dalam melindungi satwa langka seperti: Beruang Madu yang juga merupakan maskot Balikpapan.
“Restorasi ini merupakan tanda serius komitmen kami dalam mendukung perlindungan lingkungan dan melindungi habitat, termasuk beruang madu yang terancam dan membutuhkan perlindungan,” jelas Hartanto.
Untuk mendukung keberlangsungan KWPLH Beruang Madu, WIKA Gedung turut berkontribusi dengan menyumbangkan 40 tanaman Anggrek Hitam, flora endemik Kalimantan.
WIKA Gedung juga menanam buah Lahung dan Kerantungan asli Kalimantan. Kedua tumbuhan ini menjadi sumber makanan bagi Beruang Madu di cagar alam.
Joseph Prajogo menambahkan, proyek tersebut sejalan dengan praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) yang dilakukan perusahaan.
“Restorasi ini tidak hanya memperbaiki infrastruktur, tetapi juga meningkatkan peran KWPLH sebagai pusat pengajaran dan konservasi. Kami berharap ini dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perlindungan ekosistem hutan Kalimantan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati, ” jelasnya. . Yusuf.
Restorasi yang dilakukan meliputi perbaikan taman bermain anak, penanaman pohon buah-buahan untuk pakan beruang gula, dan penyediaan kotak kotoran (B1, B2, dan B3).
Proyek ini merupakan kemitraan antara pemerintah, masyarakat, dan BUMN yang diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pelestarian alam dan mendorong masyarakat untuk lebih memperhatikan lingkungan.
WIKA Gedung berkomitmen untuk terus menerapkan prinsip keberlanjutan dalam setiap proyeknya, dengan tujuan memberikan solusi yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
WIKA Gedung berharap proyek ini tidak hanya berkontribusi signifikan terhadap perubahan iklim, namun juga membangun landasan kokoh bagi masa depan yang hijau dan berkeadilan bagi generasi mendatang. (rpi)