Jakarta, disinfecting2u.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan total beredar pinjaman online (Panjul) atau pinjaman peer-to-peer (P2P) di Indonesia mencapai $69,39 triliun pada Juli 2024. Jumlah ini meningkat menjadi lebih dari 2,5 triliun. Dibandingkan bulan lalu. Kemudian, dalam laporan terbaru OJK tentang statistik P2P lending periode Juli 2024, terlihat sebagian besar pinjaman yang disalurkan berasal dari perorangan dengan jumlah Rp 63,48 triliun. Lalu sisa utang badan tersebut sebesar Rp5,90 triliun.
Ada banyak daerah di Indonesia yang mempunyai utang pinjaman online terbesar. Beberapa daerah ini lebih menonjol dibandingkan kota-kota lain.
Dimanakah area-area tersebut? Informasi berikut akan diberikan kepada Anda agar Anda dapat berhati-hati dan berhenti meminjamkan uang secara online.
Wilayah Indonesia dengan utang kredit tertinggi
Di urutan pertama ada provinsi Jawa Barat dengan jumlah utang terbesar di Indonesia. Jabar diperkirakan mempunyai utang sebesar Rp 18 triliun dengan total 5,2 juta rekening debitur aktif.
Namun angka kredit macet selama 90 hari di Jabar hanya 3,09 persen. Artinya, hanya 160,68 pengguna layanan pinjaman di provinsi ini yang menunggak.
Total utang warga Jabar tak jauh berbeda dengan total utang seluruh wilayah Pulau Jawa yakni Rp 18,46 triliun dengan jumlah rekening piutang aktif 5,68 juta.
Kedua, Jakarta memiliki total utang sebesar Rp 11,9 triliun. Jumlah utang tersebut berasal dari 2,29 juta rekening pinjaman aktif dan tingkat kredit macet 3,20 persen.
Disusul Jawa Timur dengan total utang sebesar Rp8,84 triliun dengan jumlah piutang sebanyak 2,28 juta. Di urutan keempat ada Benton dengan utang pinjaman Rp5,69 triliun untuk 1,39 juta rekening pada Juli 2024.
Terakhir, di peringkat kelima ada Jawa Tengah dengan 1,9 juta rekening aktif dengan utang pinjaman Rp5,43 triliun dan tingkat kredit macet 2,55 persen.
Di antara kelima daerah tersebut, hanya Provinsi D.I Yogyakarta yang tidak masuk dalam 5 besar daerah dengan utang piutang terbesar di Indonesia. Pasalnya, Yogyakarta masih berada di angka Rp 1,05 triliun per Juli 2024, atau kalah dibandingkan tujuh wilayah lain di luar Pulau Jawa, sehingga menjadikan wilayah tersebut sebagai wilayah ketigabelas dengan porsi utang kredit terbesar di Indonesia. (kata benda)