Jakarta, disinfecting2u.com – Direktur Eksekutif DPP PSI Kaesang Pangarep menghadiri pertemuan tokoh muda lintas agama bersama beberapa calon se-Jawa Tengah dan Wakil Gubernur Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Semarang.
Pertemuan tersebut digelar untuk menyelaraskan pemahaman umat agama di Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, Luthfi menyampaikan agar perbedaan yang ada di Jawa Tengah tidak boleh bersifat destruktif dan menyebabkan hilangnya prinsip gotong royong.
Oleh karena itu, dia meminta perbedaan tidak perlu dibicarakan saat Pilkada hingga Partai Demokrat usai.
“Jawa Tengah tidak boleh terpecah-belah dengan kampanye orang kulit hitam, dengan membuat masalah rakyat, dengan menangkap orang, dengan menggerakkan orang, itu tidak boleh,” kata Luthfi, Rabu (13/11/2024).
Luthfi mengatakan, kalau diperas, dalam Pancasila ada gotong royong, Bhinneka Tunggal Ika, yaitu kebangsaan, bahasa, agama, ras. Semua itu menjadi satu, yakni persatuan dan kesatuan yang harus dijaga di atas segalanya.
Ia meminta agar Pilkada tidak menjadi batu loncatan bagi satu sama lain. Sebaliknya, Pilkada kali ini harus dijadikan kesempatan untuk saling menghormati.
“Pesta harus meriah, kita harus mengajak masyarakat untuk merayakan pesta ini, dan suara rakyat adalah suara Tuhan yang harus kita hormati. Ini nafas demokrasi,” kata Luthfi.
Kaesang pun menambahkan, dirinya mengamini apa yang disampaikan bakal calon Gubernur Jawa Tengah itu, karena pilkada adalah ajang hajatan rakyat, tidak perlu saling menghina dan menimbulkan permusuhan.
– Untuk pilkada kita harus menjaga suasana tetap menyenangkan, sejuk dan tenang, tidak boleh ribut, enaknya kumpul dan ngobrol bersama, kata Kaesang.
Ia mengingatkan, pada 27 November mendatang mereka akan datang ke TPS.
Kaesang menegaskan, dirinya akan mendukung Ahmad Luthfi dan Taj Yasin pada kontes berikutnya.
“Yang pasti kalau datang ke TPS tanggal 27 November, jangan asal memilih. Kalau saya ditanya siapa yang menyuruh untuk memilih, kami dukung dari PSI Pak Ahmad Luthi dan Gus Yasin,” pungkas Kaesang. l.g.)