disinfecting2u.com – Komedian kawakan Yati Pesic dikabarkan angkat bicara soal sakit hatinya atas penghinaan yang dilakukan Gus Miftah dua tahun lalu.
Seperti diketahui, Miftah Maulana Habib-ur-Rehman atau populer disapa Gus Miftah belakangan menjadi perbincangan hangat usai melontarkan kata-kata kasar kepada seorang penjual es teh.
Setelah video Gus Miftah dan penjual es teh viral, muncul beberapa video lama Gus Miftah yang juga kontroversial, termasuk salah satunya yang menampilkan Yati Pesik yang dihina.
Dalam video yang direkam sekitar dua tahun lalu, Gus Miftah terlihat menghina Yati Pesic di depan beberapa orang saat mereka sedang bermain bersama.
Meski disebut candaan, kata-kata kasar Gus Miftah masih membekas di hati Yati hingga saat ini.
Hal itu diungkapkan aktor Eric Estrada yang mengaku dekat dengan Sundin Yogyakarta.
Melalui sebuah video, Eric mengaku menganggap Yati Pesek sebagai ibu dan kakak perempuannya.
Aktor yang melejit lewat film ‘Yuvos Ben’ itu juga mengungkapkan, Yati Pesic bercerita soal kejadian dengan Gus Miftah dua tahun lalu.
“Dua tahun lalu ada video yang sudah diucapkan (Yati Pesic),” kata Eric Estrada.
“Nak, aku punya guru, saat aku bermain dengannya, dia mulai tidak menghargaiku,” imbuhnya mengenang perkataan Jati Pesic.
Menurut Eric, Yati Pesic mengaku sakit hati setelah merasa dihina Gus Miftah di depan banyak orang.
Namun komedian yang akrab disapa Badhe Yati itu tak mampu berbuat apa-apa. Sesampainya di rumah, dia hanya bisa menangis dan pasrah.
“Sakit hati, nggak tahu mau keluh ke siapa sesampainya di rumah, aku hanya bisa menangis, mengadu ke Allah. Dan sekarang video ini jadi viral,” kata Eric.
Eric menyebut tindakan menghina Yati Pesek seperti itu tidak pantas.
Dekat dengan Badhe Yati, ia pun merasa sedih melihat kakaknya diperlakukan seperti ini.
“Jujur saya sangat sakit hati ketika kapal pesiar pesic didigitalkan,” ujarnya.
Ia meminta Gus Miftah meminta maaf langsung kepada Yati Pesik yang menurutnya masih terluka. kata Estrada.
“Sampai hari ini dia masih menderita meski sudah memaafkan,” lanjutnya.
Eric mengatakan, hal tersebut patut menjadi pembelajaran bagi para seniman maupun tokoh agama untuk belajar tentang humor dari orang-orang yang benar-benar paham di bidangnya ketika ingin melontarkan lelucon atau menceritakan lelucon.
“Untuk sekedar belajar, mau artis atau tokoh agama, kalau sedang bercanda atau komedi, belajarlah dari orang yang paham komedi,” tutupnya.
(gwn)
