Bogor, tvOnenews – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) akan membuat deklarasi niat. (Memorandum of Understanding) dengan Gerakan Pemuda (GP) Ansor
Kisah tersebut disampaikan Anindya Bakrie, Ketua Jenderal Kadin Indonesia (2024-2029). Saat menyampaikan keynote speaker pada Konferensi Gerakan Pemuda (GP) Ansor XXVII bertajuk “Optimisme Dunia Usaha dalam Visi Indonesia Maju dan Tantangan Global” yang diselenggarakan di Hotel Harris. Kawasan Sentul, Kota Bogor, Jawa Barat pada Jumat malam (18/10)
“GP Ansor mempunyai slogan (disingkat) ‘BISA’, dimana kelompok B fokus pada bisnis dan ekonomi, kelompok I bidang inovasi dan teknologi, kelompok S bidang human capital, dan kelompok A bidang pemuda. Dan bersama-sama “kita dapat memiliki kekuatan untuk membangun perekonomian (khususnya) di daerah,” kata Anintaya Bakri.
Anindya menambahkan, Kadin Indonesia memiliki dua komponen utama yang memungkinkan GP Ansor bisa bersinergi, yakni dengan Kadin provinsi. Gubernur/Kota Dan juga terdapat perkumpulan/perkumpulan sebagai Anggota Luar Biasa (ALB) di Kadin Indonesia. Bisnis dan Industri
“Dengan target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditetapkan mencapai 8 persen secara bertahap, diharapkan GP Ansor dapat berperan dalam mendukung proyek-proyek yang dicanangkan pemerintahan Prabowo-Gibran,” kata Anindya.
Lebih lanjut GP Ansor mengatakan, Anindya juga merupakan organisasi pemuda Islam terbesar di Indonesia. Ini memiliki delapan juta anggota/karyawan.
“SDM GP Ansor harus kuat. Saya kira slogan GP Ansor BISA adalah awal yang sangat baik,” kata Anindya.
Dalam paparannya, Anindya memaparkan prospek perekonomian terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di tengah krisis global,
Ada tiga hal baik yang bisa ditawarkan Indonesia dalam menghadapi tantangan tersebut: Indonesia sebagai negara yang tidak konsisten. Indonesia sebagai negara adidaya iklim dan Indonesia sebagai negara adidaya pangan
“Dengan jaringan Ansar/Banser yang berdedikasi di setiap kabupaten, kabupaten/kota, bahkan kecamatan/desa. Ini semua adalah aset ‘mahal’ yang bisa dijadikan jangkar di tengah masyarakat, pertumbuhan ekonomi dengan kerja sama Ansor dan Kadin nantinya,” ujarnya.
Menurut Anindya, optimisme pemerintahan Prabowo Gibran untuk mencapai pertumbuhan ekonomi stabil sebesar 8% berfokus pada empat faktor resistensi: ketahanan energi; ketahanan pangan, ketahanan kesehatan, dan ketahanan infrastruktur.
“Ayo semangat! Kita harus percaya diri karena dalam 20 tahun terakhir kita mampu tumbuh lima kali lipat (lipat), 20 tahun ke depan kenapa tidak lima kali lipat juga,” tutupnya.