Dorong Operasional Perusahaan Berlandaskan SDGs, Dirut Petrokimia Gresik bersama ITS Perbarui Motor Listrik Operasional

Gresik, disinfecting2u.com – Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo memperbarui ratusan sepeda motor listrik sebagai wujud komitmen perusahaan dalam implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). 

Sepeda motor bertanda EVITS (Electric Vehicle ITS) hasil kerja sama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya diterima langsung secara simbolis oleh Dwi Satriyo di Gresik pada Selasa (3/12). Dwi Satriyo mengapresiasi ITS Surabaya atas kemampuannya menciptakan dan memproduksi motor listrik yang andal untuk kebutuhan industri. Ia mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, Petrokimia Gresik banyak menggunakan kendaraan listrik, baik roda dua maupun roda empat, untuk operasional perusahaan, termasuk alat berat yang ada di gudang.

“Peremajaan ratusan mesin EVITS semakin memperluas ekosistem kendaraan listrik di Petrokimia Gresik. “Ini menjadi bukti Petrokimia Gresik berkomitmen untuk terus menerapkan prinsip SDG dalam kegiatan operasional perusahaan,” kata Dwi Satriyo.

Petrokimia Gresik mendatangkan 160 unit EVITS. Dengan hadirnya unit baru ini, Petrokimia Gresik memiliki 190 unit motor listrik. Menurutnya, penggunaan sepeda motor ini juga merupakan bentuk dukungan Petrokimia Gresik untuk menurunkan emisi karbon guna mendukung program Net Zero Emission (NZE) yang tengah digencarkan Pemerintah.

“Penggunaan kendaraan listrik merupakan bagian dari strategi jangka panjang kami untuk mengurangi jejak karbon perusahaan dan mendukung tujuan pemerintah untuk mencapai pengurangan emisi karbon sebesar 32% pada tahun 2030 dan emisi net zero pada tahun 2060,” tegasnya.

Hingga saat ini Petrokimia Gresik memiliki 201 kendaraan listrik. Rinciannya, 190 sepeda motor listrik, delapan mobil listrik, dua forklift listrik, dan satu wheel loader listrik.

EVITS diproduksi oleh PT ITS Tekno Sains atau perusahaan milik ITS Surabaya yang mengembangkan dan mengkomersialkan produk-produk inovatif. Sepeda motor listrik ini merupakan hasil penyempurnaan dari generasi sebelumnya yaitu GESITS.

EVITS dirancang tidak hanya efisien dan ramah lingkungan, tetapi juga tahan terhadap kondisi di kawasan pabrik, seperti kawasan Petrokimia Gresik. Beberapa fitur unggulan telah ditambahkan pada EVITS, sebagai penyempurnaan dari generasi pertama atau GESITS.

Fitur-fitur tersebut antara lain penggunaan material anti karat pada rangka dan komponen utama, baterai lithium-ion generasi terbaru, serta sistem monitoring IoT (Internet of Things) yang memungkinkan pengguna memantau performa kendaraan secara langsung melalui aplikasi perangkat seluler. , seperti kondisi baterai, efisiensi energi, dan lokasi kendaraan.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik, Sri Subaidah yang hadir dalam acara tersebut mengapresiasi peta jalan Petrokimia Gresik dalam upayanya mendukung pemerintah dalam mewujudkan target NZE. Ini akan menjadi inspirasi bagi industri lain di Gresik.

“Mewujudkan industri ramah lingkungan merupakan visi dan misi Bupati Gresik. “Ke depan kita akan mencontoh Petrokimija Gresik, mungkin pemerintah daerah bisa menggunakan kendaraan listrik ramah lingkungan,” ujarnya. 

Peluncuran UMKM Corner Sementara itu, Petrokimia Gresik juga berupaya menerapkan prinsip SDG di bidang perekonomian dengan meluncurkan “UMKM Corner” di Supermarket K3PG Jl Ahmad Yani, Gresik.

Dwi Satriyo menjelaskan, pojok UMKM merupakan inisiatif untuk mendukung pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui tanggung jawab sosial dan lingkungan (SRE).

Terdapat beberapa stand di pojok UMKM antara lain pojok Petrovoli, Pojok Petromart, Joglo Lontar dan pojok UMKM. 

Dengan begitu masyarakat bisa mendapatkan banyak produk yang diinginkan hanya dengan mengunjungi pojok UMKM.

Dalam pengelolaan pojok UMKM ini, Petrokimia Gresik menggandeng Koperasi Konsumen Pegawai Keluarga Besar Petrokimia Gresik (K3PG). Produk yang dijual UMKM tidak hanya berasal dari Gresik saja, namun juga berasal dari daerah lain seperti Sidoarjo, Lamongan, Madiun, Bangkalan, Surabaya, Rembang, Kudus dan daerah lainnya. Pojok UMKM ini akan menjadi jembatan kebutuhan masyarakat terhadap produk lokal.

“Inisiatif ini tidak hanya sekedar tanggung jawab perusahaan, namun juga bagaimana bersama-sama kita menciptakan dampak positif yang lebih luas, membangun ekosistem ekonomi lokal yang mandiri, memberdayakan masyarakat, dan sekaligus menjaga lingkungan,” pungkas Dwi Satriyo. (ayam) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top