JAKARTA, disinfecting2u.com – Badan Jasa Keuangan (OJK) menyatakan sebagian besar generasi kini bisa lebih mudah memanfaatkan kredit dengan membeli layanan pascabayar (BNPL). Sebagian besar uangnya digunakan untuk membeli produk fashion.
Frederica mengatakan munculnya pinjaman gaji merupakan kekhawatiran regulator di seluruh dunia. Beliau juga mengingatkan generasi muda akan bahaya takut ketinggalan (fomo), hidup hanya sekali (yolo) dan belanja berlebihan yang berujung pada hutang.
“Anak-anak muda ini fumo, kalau tidak khawatir akan kegagalan,” tambah Yolo. Mereka mengatakan bahwa sekarang model baru ini harganya mahal, pembeliannya diperkirakan akan berakhir. Jadi, bagaimana anak-anak muda ini akan menggunakannya? Sepertinya tidak ada. Yang penting beli barang besok bukan uang yang dimilikinya, tapi uang utangnya,” ujarnya dalam program Like It yang ditayangkan di YouTube OJK, Senin (7/10/2024).
Anak muda, lanjut Frederica, juga kerap langsung memberikan bingkisan atau bingkisan. Menurutnya, hal ini sangat berbahaya bagi generasi muda, terutama mereka yang tidak memiliki penghasilan sendiri.
Ia mengatakan, tren ini menjadi salah satu penyebab generasi muda terjerumus ke dalam utang. Apalagi saat ini mencari pinjaman atau pinjaman kini semakin mudah karena teknologi semakin maju, misalnya dengan pinjaman online (Panjul) dan gajian.
“Karena dengan adanya panjul yang membayar, sangat mudah bagi generasi muda kita untuk mendapatkan pinjaman kemudian membeli barang-barang yang tidak berguna,” ujarnya.
Berdasarkan datanya, sebagian besar pengguna Payletter adalah Gen Z, berusia 26-35 tahun. Rinciannya, 26,5% pengguna berbayar berusia 18-25 tahun, 43,9% pengguna berusia 26-35 tahun, 21,3% berusia 36-45 tahun. Kemudian, 7,3% pengguna berusia 46-55 tahun, dan hanya 1,1% pengguna berbayar yang berusia di atas 55 tahun.
Kebanyakan masyarakat membayar untuk hal-hal yang bersifat hidup, seperti fesyen sebesar 66,4 persen, peralatan rumah tangga sebesar 52,2 persen, barang elektronik sebesar 41 persen, laptop atau telepon genggam sebesar 34,5 persen, dan perawatan pribadi sebesar 32,9 persen.