Dimeriahkan 6 Negara, Pari Sakti Water Polo Tournament 2024 Hadirkan Kompetisi Bertaraf Internasional

Jakarta, disinfecting2u.com – Turnamen Polo Air Pari Sakti 2024 akan digelar enam negara berbeda di tingkat internasional.

Dalam kompetisi olahraga air ini, delapan tim berbeda bersaing memperebutkan gelar juara.

Turnamen Polo Air Pari Sakti 2024 dimulai hari ini, 1 hingga 3 November 2024 di Stadion Akuatik GBK, Senayan, Jakarta.

Acara ini juga merupakan inisiatif dari klub Pari Sakti milik tim renang nasional Nasution bersaudara tahun 2000-an.

Pemilik klub Pari Sakti Akbar Nasution mengatakan kompetisi ini bertaraf internasional.

Dalam delapan grup tersebut, setidaknya terdapat enam peserta yang berasal dari berbagai negara, mulai dari Indonesia, Jepang, hingga Korea Selatan.

“Jadi ide kami di sini menghadirkan suplemen, yaitu juga untuk mendukung program akuatik Indonesia dengan menghadirkan kompetisi-kompetisi kelas dunia,” kata Akbar di Stadion Akuatik GBK, Jumat (1/11/2024).

Diketahui enam tim yang mewakili Indonesia adalah Pari Sakti, Jessica SC, Kusuma Harapan, TeamJaq, Priangan WP, dan Indonesia SA.

Sedangkan dua negara lainnya yakni Malaysia dan Korea Selatan dihadiri pemain dari tim nasionalnya masing-masing.

Akbar Nasution menjelaskan, kontestan asal Jepang, Filipina, dan Singapura tergabung dalam satu grup Pari Sakti.

Selain Pari Sakti, tim Indonesia lainnya diketahui juga mengundang sejumlah peserta internasional untuk mengikuti timnya di kompetisi tersebut.

“Selama ini kami baru didatangi Malaysia, timnas, dan timnas Korea,” kata Akbar Nasution.

“Tetapi kami juga telah mengundang beberapa pemain profesional dari Jepang, Filipina, dan Singapura untuk bergabung dengan tim kami (Pari Sakti),” imbuhnya.

Akbar mengatakan kompetisi ini bersifat terbuka, artinya fokusnya bukan pada meraih gelar juara.

Menurutnya, turnamen ini memiliki tujuan lain untuk menaikkan level tim-tim Indonesia.

“Dan upaya kita di sini, karena ini kompetisi terbuka, maka kita undang baik klub, negara, maupun kelompok masyarakat, bukan profesional. Kita menetap di sini,” kata Akbar.

“Persoalannya bukan untuk mencari juara, tapi harapannya, ketika mereka datang, level permainan atau kompetisinya akan sangat tinggi, dan bisa dimanfaatkan oleh seluruh tim Indonesia,” tutupnya.

(ip/sub)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top