disinfecting2u.com – Kasus pemerkosaan seksual atas nama Agus atau Iwayan Agus Surdama (IWAS) kini mencapai babak baru.
Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki bukti video yang direkam salah satu korban Agus.
Video tersebut memperlihatkan Agus memanipulasi pikiran korban sebelum melakukan aksi pencabulannya.
Tim tvOneNews mendapatkan cuplikan videonya secara eksklusif. Dalam video berdurasi 3 menit itu, korban tampak menggunakan kamera belakang untuk diam-diam merekam momen Agus mendekatinya.
Namun, kita bisa mendengar suara Agus menipu orang-orang yang memukulnya dengan mengubah hati mereka.
Dalam video tersebut, Agus mengatakan, dirinya tidak seperti laki-laki lain yang memanfaatkan perempuan korban yang ditemuinya saat itu.
Agus menegaskan, meski dia dan perempuan itu berada di kamar bersama, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab, menurutnya ibunya juga membantunya untuk mandi.
“Apa menurutmu aku punya modus operandi yang sama dengan cowok-cowok lain? Buktinya aku memanjakanmu. Aku langsung to the point, biar kamu nggak bilang aku hancur (tolong). Padahal kita berdua sama-sama terlibat.” ruangan, aku tidak bisa berbuat apa-apa.
Tak berhenti sampai disitu, Agus juga mengatakan penderitaannya memiliki daya tarik dan manfaat lainnya. Mantra ini dapat melihat permasalahan yang dialami orang lain.
“Saya membawa mantra di saku. Saya membawanya sejak lahir dan Anda bisa membaca permasalahan (masalah) jantung,” kata Agus.
Andrey Safudra, teman Agus yang diperkosa, juga mengatakan, pria penyandang disabilitas tersebut menggunakan ilmu sihir untuk menjebak korbannya.
Korban berbelok ke kanan. Setelah korban berbelok, kami mendengar korban mengucapkan mantra, kata Andre, Tribunnews.com, Minggu (8/12/2024).
Andre juga mengungkapkan, korban mencoba melawan dengan beberapa kali menendang kursi.
Kemudian (korban) bersusah payah melipat kaki kursi dan korban beberapa kali menoleh ke kanan pada kaki kursi dan tidak melihat wajah (korban), ujarnya.
Dalam wawancara door to door bersama awak media, Andre pun menjelaskan bagaimana pernyataan Agus di hadapan korban.
Pelaku meletakkan kakinya di atas kaki korban lalu membacakan misteri dalam bahasa Bali. Setelah itu, pelaku meminta korban untuk mengambil bunga di dekat korban. resmi YouTube. laporan iNews, Minggu (8/12/2024).
Sayangnya, kaki anti kursi juga tidak berfungsi. Sebab, Agus mengancam korbannya agar tidak berteriak dan melanjutkan penyerangan lainnya.
Katanya, kalau yang ribut itu bikin gaduh, warga bakal sayang.
Dari ancaman tersebut, korban akhirnya menuruti tindakan Agus selanjutnya dan dibawa ke rumah tempat dugaan pelecehan seksual terjadi. (aliran)