Dijamin Tak Kecanduan Gula Pasir Lagi, dr Zaidul Akbar: Caranya Mudah Sebenarnya…

disinfecting2u.com – Dr Zaidul Akbar kerap mengimbau para pendengarnya untuk meminimalkan konsumsi gula pasir yang jika dikonsumsi setiap hari memiliki efek jangka panjang yang berbahaya bagi tubuh. 

“Makanan itu mempengaruhi sel-sel tubuh kita. Lalu bagaimana caranya agar terhindar dari kecanduan gula kristal?,” kata Dr. Zaidul Akbar yang dikutip dari channel YouTube Dr. Zaidul Akbar Resmi. 

Ada banyak cara untuk mengatasi kecanduan gula, salah satunya adalah dengan memperbanyak asupan protein. 

 

Selain itu, Dr. Zaidul Akbar menyarankan untuk mulai mengonsumsi produk asli tanpa tambahan pemanis, baik itu gula pasir, gula jawa, atau madu. 

Hal ini berguna untuk “mematikan” rasa adiktif dari gula pasir.

“Misalnya kalau minum jahe, kunyit, serai, tidak perlu pakai madu dulu. Rasakan dulu asinnya. Kalau ambil kayu manis, misalnya, akan terasa rasa aslinya,” jelas penulis buku tersebut. Tips Sehat ala Rasulullah (JSR).

“Kecanduan gula akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa saat,” tambahnya.

Setelah terbiasa dengan rasa asli produk saat meminum kopi, rasa manis bisa digantikan dengan kurma.

“Hentikan penggunaan gula pasir saat membuat jus. Saya malah membuat sambal dengan kurma,” kata dr Zaidul Akbar. Bahaya gula pasir

 

Ahli Gizi Dr. dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK (K) yang juga anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia mengenang, konsumsi gula berlebihan dapat memicu berbagai penyakit, antara lain obesitas, diabetes, dan kanker. 

“Gula bisa memicu obesitas, kanker, karena sel kanker justru memakan gula. Bisa juga menyebabkan penuaan dini, penuaan lebih cepat. Banyak sekali,” ujarnya.

Konsumsi gula yang berlebihan akan membuat seseorang menjadi lebih emosional. “Gula juga membuat kita lebih emosional. Setelah makan kita merasa segar, tapi setelah beberapa jam kita bisa merasa lemas,” kata Samuel. 

Jika kebiasaan mengonsumsi makanan manis tidak dihilangkan, suatu saat seseorang akan kembali mencari gula (makanan manis). 

Sedangkan penggunaan gula pasir sebagai bahan tambahan bumbu masakan masih diperbolehkan asalkan jumlahnya tidak terlalu banyak. 

Asupan gula simpleks, kata Inge, mewakili kurang dari lima persen total kebutuhan kalori seseorang. 

Misal seseorang membutuhkan 2000 kalori, lima persen dari tahun 2000 adalah 100. Angka 100 dibagi empat, jadi gula simpleks adalah 25 gram. 

Dalam perhitungan ini, asupan gula sederhana per 2.000 kkal adalah 2,5 sendok makan per hari. Dibagi menjadi empat sekitar 25 gr. 

Inge mengatakan, gula yang harus dihindari adalah gula yang siap menyerap, seperti gula pada minuman bersoda atau minuman boba manis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top