Dihadiri FedEx hingga Freeport-McMoRan, Menko Airlangga Undang Kalangan Bisnis AS untuk Investasi di Indonesia: Pamerkan Capaian Ekonomi RI

Jakarta, disinfecting2u.com – Menteri Koordinator Perekonomian Erlanga Hararto menegaskan Indonesia siap mempercepat pertumbuhan ekonomi dan investasi berkelanjutan dengan Amerika Serikat (AS).

Menteri Koordinator Erlangga menyampaikan hal tersebut dalam pidato utamanya pada acara makan malam meja bundar Dewan Bisnis AS-ASEAN (US-ABC) di Washington.

Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan beberapa perusahaan internasional seperti FedEx, ExxonMobil, S&P Global, BP dan Freeport-McMoRan.

Banyak juga perusahaan besar yang terlibat dalam diskusi strategis mengenai pengembangan kerja sama ekonomi dengan Indonesia, termasuk investasi dan perdagangan.

Menko Erlingga menyoroti hasil positif pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa periode terakhir di hadapan perwakilan perusahaan besar Amerika.

“Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar lima persen pada paruh pertama tahun 2024. Pertumbuhan ekonomi didorong oleh inflasi yang rendah dan terkendali dalam kisaran sasarannya serta rasio utang terhadap PDB yang terkendali. Situasi ini kuat bagi perekonomian nasional. .stabilitas,” kata Erlanga, Sabtu di Jakarta (23/11/2024).

Di sisi lain, Mark Milley, wakil presiden politik America-ABC, yakin kerja sama ekonomi antara Amerika Serikat dan Indonesia akan semakin kuat di masa depan.

Kunjungan Indonesia dan pemerintah AS diharapkan dapat membawa angin segar yang membuka peluang baru untuk mempererat hubungan bilateral dan mempererat hubungan perdagangan di berbagai bidang.

Erlanga juga menyambut baik harapan meningkatnya ikatan antara dunia usaha Indonesia dan Amerika Serikat.

Mantan Ketua Partai Golkar ini menjelaskan perkembangan terkini perekonomian Indonesia, prioritas pemerintahan baru, dan strategi pemerintah menuju Indonesia Emas pada tahun 2045.

Ia menekankan fundamental perekonomian Indonesia tetap utuh seiring dunia menghadapi tantangan perekonomian global seperti fragmentasi geoekonomi, kenaikan harga akibat ketegangan geopolitik, dan tingginya suku bunga yang menambah beban utang.

Berbagai perusahaan yang hadir langsung memperhatikan kebijakan Presiden Prabowo yang fokus pada sektor pangan, energi terbarukan, dan perampingan industri.

Selain itu, banyak peluang kerja sama peningkatan produksi pangan, seperti program kesejahteraan pangan, pengembangan sawah, dan industri gula.

Terdapat juga peluang kerja sama di bidang sumber energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga air, energi panas bumi, penangkapan dan penyimpanan karbon, serta reaktor modular kecil yang dapat membantu Indonesia mencapai tujuan emisi nol bersih.

Terkait percepatan industrialisasi, US-ASEAN Business Council (US-ABC) juga mencatat beberapa hasil penting pada tahun 2024.

Misalnya saja soal pengoperasian pabrik baterai EV terbesar di Asia Tenggara dan unit pengolahan tembaga terbesar di dunia.

“Pencapaian ini merupakan langkah penting dalam memperkuat daya saing global industri Indonesia dan mendorong transformasi ekonomi yang lebih berkelanjutan,” kata Erlanga.

Perusahaan-perusahaan yang hadir juga menyampaikan bahwa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan standar perekonomian melalui OECD, yang sejalan dengan Visi Emas Indonesia 2045.

Hal ini diharapkan dapat mendorong reformasi yang cepat dalam isu lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG), meningkatkan pengaruh Indonesia dalam kepemimpinan global dan meningkatkan kepercayaan investor.

Indonesia diharapkan dapat mendorong investasi dengan terus memberikan insentif finansial untuk menciptakan lapangan kerja, transfer keterampilan dan teknologi baru, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

Saat ditanya beberapa perusahaan mengenai pengaruh pemerintahan baru terhadap ekosistem bisnis dan peluang investasi di Indonesia, Erlanga menegaskan pergantian pemerintahan tidak akan menjadi kendala.

Karena mereka yakin hal itu akan membuka lebih banyak peluang bagi perusahaan untuk berinvestasi guna menciptakan lapangan kerja baru di Indonesia.

Terkait kesiapan infrastruktur menerima investasi asing, Erlangga menegaskan kesiapan Indonesia dengan memperkenalkan keberadaan 22 kawasan ekonomi khusus (KEK) yang memberikan peluang dan insentif bagi investor. 

Di akhir pertemuan, Erlangga mengucapkan terima kasih kepada US-ABC dan seluruh perusahaan yang hadir serta menyerukan dunia usaha Amerika untuk segera berinvestasi di Indonesia untuk pembangunan berkelanjutan. (rpi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top