Jakarta, disinfecting2u.com – Lima pemuda diduga tawuran di kawasan Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat diamankan Tim Patroli Presisi Polres Metro Jakarta Barat.
Kapolres Metro Samapta Jakarta Barat, AKBP M Hari Agung Julianto mengatakan, pemuda tersebut ditangkap pada Kamis, 21 November 2024 sekitar pukul 16.30 WIB saat patroli proyek likuidasi, ”kata Agung kepada wartawan, Jumat (22/11).
Lebih lanjut, Agung tak merinci siapa saja yang ditangkap.
Namun dia mengungkapkan, penangkapan terjadi saat kelompok tersebut sedang berpatroli dan mendapat laporan dari warga tentang adanya sekelompok pemuda yang diduga mencoba melakukan tawuran.
“Warga melaporkan adanya sekelompok pemuda bersenjatakan senjata tajam di kawasan tersebut. Kelompok tersebut langsung merespon dan bergerak ke kawasan tersebut untuk menghindari bentrokan antar pelajar,” kata Agung.
Belakangan, kelompok tersebut menemukan sekelompok remaja dan segera memulai penyelidikan.
Tim menemukan dua buah parang yang diduga digunakan dalam perkelahian tersebut, kata Agung.
Selanjutnya, para pemuda beserta barang bukti membawa dua buah sabit dibawa ke Polsek Grogol Petamburan untuk diproses lebih lanjut.
“Kami tidak hanya serius saja, kami juga memberikan edukasi kepada para pemuda agar tidak melakukan hal-hal yang melanggar hukum,” kata Agung.
Dalam kesempatan tersebut, Agung mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas dukungannya dalam mengantisipasi gangguan keamanan dan stabilitas. Setelah itu rombongan akan memperbanyak perjalanan untuk menghindari kejadian serupa yang terjadi di Jakarta Barat.
“Kedepannya kami akan terus melakukan patroli dan bekerja sama dengan penjaga sekolah untuk mencegah penyebaran senjata tajam dan perkelahian yang meresahkan masyarakat,” kata Agung.
Kemudian, Agung mengingatkan masyarakat, khususnya orang tua, bahwa mereka mempunyai peran penting dalam mencegah remaja melakukan kekerasan.
“Perkelahian tidak merugikan pelaku dan orang disekitarnya. Polisi berharap hal ini dapat memberikan efek preventif dan edukasi kepada siswa dan lingkungan sekolah, kata Agung. (dan/dpi)