Jakarta, disinfecting2u.com – Ustaz Adi Hidayat, Direktur Akyar Quantum Institute, mengenang ide yang dilontarkan Joko Widodo sebagai Presiden ketujuh Republik Indonesia. Terima kasih kepada Joko Widodo yang telah menetapkan Hari Santri. Keputusan tersebut diambil pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya.
Pada Selasa (22), Ustaz Adi Hidayat menyampaikan dalam kanal YouTube resmi Adi Hidayat, “Yang pasti banyak sekali kebaikan yang ditinggalkan, termasuk pada hari ini Selasa 22 Oktober 2024 yang disebut Hari Santri”. /10/2024).
Pada hari ini, Ustaz Adi juga merayakan Hari Santri Nasional 2024.
Dijelaskannya, seluruh warga Santri hadir di seluruh pelosok Indonesia. Semua berkat kemajuan yang dicapai Jokowi.
?
“Menjadi salah satu pesantren yang islami, itu pasti salah satu warisan dari masa kepemimpinan bapak-bapak,” ujarnya.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, peringatan Hari Santri Nasional muncul setelah Jokowi mendeklarasikan hari libur tersebut. Pada masa jabatannya sebagai presiden, Jokowi mengumumkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 22 Tahun 2015 (Kepres) Hari Santeri.
Keputusan ini membuat UAH ternama bisa terus mengenang keputusan Jokowi yang memberikan ruang bagi santri untuk menunjukkan eksistensi dan bakatnya melalui peringatan Hari Santri Nasional.
“Hari ini mungkin hari kesembilan atau kesembilan sejak pernyataan itu disampaikan,” ujarnya.
“Ini adalah salah satu warisan di antara banyak warisan yang bisa kita peroleh,” lanjutnya.
Saat itu, Jokowi mencanangkan Masjid Kemerdekaan sebagai Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2015.
Hari Santri juga bisa merujuk pada peristiwa yang dikenal dengan resolusi jihad. Pendirinya adalah KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
KH Hasyim Asy’ari melakukan “Keputusan Jihad” pada tanggal 22 Oktober 1945. serangan terus menerus.
Dari awal keputusan Jihad menjadi bentuk pengusiran penjajah. Hukum bersifat universal, artinya harus berlaku bagi seluruh lapisan masyarakat.
Khatib berusia 39 tahun itu pun meminta maaf. Ia mengatakan, selama menjabat sebagai Presiden Indonesia, Jokowi dan masyarakat banyak melakukan kesalahan.
“Tentunya terbuka, saya harap bapak/ibu siap memaafkan, bapak siap memaafkan, dan semoga Allah memberikan kehormatan kepada bapak/ibu,” tutupnya.
Sebelumnya, Jokowi mengumumkan pengunduran dirinya pada acara pelantikan Prabowo Subianto Gibran Rakabumin Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024 hingga 2029.
Acara tersebut juga digelar pada Sidang Umum MPR yang digelar pada Minggu (20 Oktober 2024) di Gedung Nusantara, Gedung MPR/DPR/DPD RI Senayan, Jakarta.
(kombinasi)