Deretan 3 Fakta Menarik Macau Open, Bulu Tangkis Indonesia Kesulitan Dulang Prestasi

Jakarta, disinfecting2u.com – Ada tiga fakta menarik di ajang Macau Open, dimana bulutangkis Indonesia masih berjuang untuk meraih kesuksesan.

Saat ini para pebulu tangkis bersiap untuk mengikuti Macau Open 2024 mulai Selasa (24/09/2024) hingga Minggu (29/09/2024) pekan ini.

Ajang yang digelar sejak tahun 2006 ini terbilang divisi yang cukup rendah, berada di level BWF Super 300.

Maka tak heran jika bulu tangkis Indonesia kurang begitu digemari sehingga belum banyak meraih kesuksesan.

Namun ada beberapa hal menarik dari Macau Open yang diikuti 10 wakil Indonesia pada edisi kali ini. Berikut gambaran singkatnya:

1. Bulutangkis Indonesia masih underprestasi

Macau Open merupakan salah satu turnamen dalam BWF World Tour yang diselenggarakan rutin setiap tahun sejak tahun 2006.

Indonesia sendiri dijadwalkan rilis pada tahun 2019, hingga saat ini baru ada enam judul.

Ganda campuran menjadi sektor peraih gelar terbanyak dengan empat gelar, disusul tunggal putra dan ganda putra dengan masing-masing satu gelar.

Sebaliknya, China mendominasi dengan total 28 gelar juara, disusul Korea Selatan dengan 11 gelar dan Malaysia (7), disusul Indonesia dengan 4 gelar.

2. Tontovi Ahmad/Liliana Natsir Peraih gelar terbanyak

Meski minim prestasi, Indonesia memegang rekor gelar terbanyak yang diraih legenda ganda campuran Tontovi Ahmad/Liliana Natsir.

Diketahui, pasangan berjuluk Ovi/Boutet itu meraih kemenangan tiga kali berturut-turut, yakni di Macau Open pada 2010, 2011, dan 2012.

Torehan tersebut juga dimiliki oleh Koo Kien Kit/Tan Boon Heng (Ganda Putra Malaysia) yang meraih tiga kali juara pada 2007, 2008, dan 2009.

Lalu ada pemain putri India PV Sindhu yang juga mencatatkan hat-trick pada 2013, 2014, dan 2015.

3. Indonesia baru-baru ini meraih kesuksesan di Macau Open 2017

Macau Open sendiri sempat absen selama 4 tahun pada edisi 2020-2023 akibat dampak Covid-19.

Indonesia terakhir kali meraih gelar juara pada edisi 2017 di mana kemudian Wahyu Nayaka/Ade Yusuf berhasil menjadi juara usai mengalahkan pasangan Korea Selatan Kim Won-ho/Seo Seung-jae 21-13, 21-14.

(di atas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top