Jakarta, disinfecting2u.com – Anak angkat Sarwinda dan Ruben Onso, Betrand Pato menjadi pusat kasus perceraian orang tuanya. Tiba-tiba, hal ini dapat mempengaruhi kejiwaannya.
Judy Onso yang merupakan adik dari Ruben Onso menjelaskan bagaimana kabar Betrand Pato.
Penjelasannya, diunggah akun TikTok @starbumiindonesia, diumumkan pada Rabu (2/10/2024).
Dengan nada tegas, Judy Onso menjelaskan bahwa Betrand Pato bukan lagi seorang anak-anak, melainkan sudah dewasa yang mampu membaca berita tentang berbagai isu, seperti Sarvinda, Ruben Onso, dan dirinya sendiri.
Tak heran, dengan rumor yang beredar, Judy menyebut hal itu bisa membuat anak-anak Sarwinda kesal, termasuk Thania dan Tahlia.
Sehingga Judy Onso menyayangkan ucapannya soal keponakannya di media sosial. Yang tak disangka adalah dampak yang ditimbulkan Ruben Onso dan Sarvinda terhadap anak-anak, khususnya Betrand Pato yang kesulitan berkomunikasi secara sosial.
“Aku fokus ke Onyo sekarang. Hanya saja, aku sudah dewasa dan berumur 19 tahun, dan banyak sekali berita di luar sana, menurutku tidak ada habisnya,” kata Judy Onso.
“Nah, kalau dibilang public figure, itu sudah risiko, jadi diawasi gerak-geriknya semua, mungkin kalau tidak mau berkomentar, artismu. Enggak harus ya, tapi ada batasannya,” lanjutnya.
“Onyo (Betrand Peto) sudah bukan anak kecil lagi, dia sudah bisa membaca. Jadi entahlah, orang seperti apa yang menangis, dan betapa sulitnya bertemu teman-temannya, dia bisa membaca berita, maaf. Kalau nada bicaraku seperti itu agak berisik karena Onyo butuh perhatian,” kata Judy Onso.
Selain itu, Judy juga menegaskan, layanan konseling perlu ditebak setelah mendapat komentar atau komentar dari netizen.
Pelayanan publik diketahui dapat mendukung kesehatan mental anak. Jodi Onsu misalnya, mengatakan semua anak Ruben Onsu dan Sarwendah sudah memiliki psikolog pribadi.
Makanya mereka bertiga Onio, Thalia, dan Thania punya psikolog sendiri-sendiri, kata adik Ruben Onso itu.
“Bukan karena isu (cerai) tapi karena dibicarkan oleh netizen. Menurutku, bolehkah kalau tidak mau memberikan pendapat yang baik, pokoknya jangan berkomentar,” kata Judy Onso.
Perspektif Islam tentang Ancaman Naratif
Nama putranya Bertrand Peto juga terlibat dalam kasus Sarwinda dan Ruben Onso yang disebutkan di atas. Judy, sebagai seorang paman, jelas mengatakan bahwa apa yang dikatakan netizen berdampak pada keponakannya.
Hal ini juga mengingatkan saya pada pidato Ustad Adi Hidayat.
Dokumen tangkapan layar YouTube
Dalam pidato singkatnya, di akun TikTok @adihidayatofficial, Ustad Adi Hidayat menjelaskan bahaya ucapan atau tulisan manusia.
Ustad Adi Hidayat mengatakan “Ketika kata-kata kotor keluar dari mulut Anda, Anda sedang merendahkan harga diri Anda di hadapan orang lain”.
“Sebab tidak ada seorang pun yang mengkritik sebelum ia dikritik. Tidak ada seorang pun yang menghina sebelum ia dihina.”
Menurut Ustad Adi Hidayat, sebagai seorang muslim sebaiknya tidak mengucapkan kata-kata kasar atau kotor.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
Semoga Allah memberkati Anda dengan apa pun selain seks.
Maksudnya, “Tidak ada kedengkian terhadap apa pun kecuali ia menjadikannya jelek, dan tidak ada rasa malu terhadap apa pun kecuali ia menjadikannya indah.” (HR Ibnu Majah)
Oleh karena itu dalam Islam kita dilarang mengucapkan kata-kata kotor, dilarang mengumpat, dilarang memprovokasi, dilarang saling memecah belah.
“Karena semua perbuatan itu merusak kehormatan kita. Sekali lagi fitrah termasuk dalam kehidupan,” tegas Ustad Adi Hidayat. (klw)
Tuhan tahu