Dengar Candaan Gus Miftah ke Tukang Es Teh Viral, Gus Baha Singgung Tata Krama Sosial: Ketemu Orang Harus Santun

disinfecting2u.com – Khatib asal Rembang, Gus Baha menyinggung etika sosial setelah mengetahui kehebohan Gus Miftah atas penjual teh dingin Gus Miftah dengan Sunhaji yang menjadi sorotan langsung Gus Baha. .

Gus Baha menjelaskan makna sosialnya, berkaca dari isu kontroversial Gus Miftah bercanda dengan penjual es teh dalam sebuah penelitian di Magelang, Jawa Tengah tadi.

Gus Baha mengetahui permasalahan Gus Miftah setelah salah satu jemaahnya dari Solo menanyakan kesalahan khatib dan utusan khusus Presiden Prabowo Subianto untuk persatuan umat beragama dan pengembangan tempat keagamaan.

Betapa pentingnya etika pergaulan, kata Gus Baha dalam acara Ngaji Bareng yang disiarkan langsung di kanal YouTube Universitas Islam Indonesia, Jumat (6/12/2024).

 

Terkait etika sosial, Gus Baha menjelaskan tentang Nabi Muhammad SAW yang merasakan aturan-aturan sosial pada masanya.

Sebagai seorang khatib, pria bernama asli KH Ahmad Bahauddin Nursalim ini mengatakan, Nabi Muhammad SAW mendapat mukjizat dan statusnya sebagai kekasih Allah SWT tidak akan mempengaruhi status sosialnya.

“Kalaupun dia sakti, harus sopan kalau ketemu orang, harus sayang kalau ketemu anak, harus hormat kalau ketemu orang tua,” jelasnya.

Ia menganggap status sosial sebagai hukum alam dalam kehidupan. Menjaga etika dan tata krama merupakan bagian penting dari kelakuan yang disukai banyak orang.

Semua manusia pasti menyayangi hewan yang hidup bersama karena sifatnya yang sosial.

Dalam banyak dalilnya, Al-Quran menjelaskan bahwa perintah untuk mencintai dan merawat makhluk hidup lainnya juga merupakan kewajiban utama manusia.

Beliau bersabda, “Sekalipun Nabi bisa terbang di angkasa, melakukan Miraj, namun bertemu anak-anak bertepuk tangan, orang tua meludahinya, maka hal itu tidak akan diterima oleh umat.”

Ia mengutip pandangan Ibnu Khaldun yang berbicara tentang kesatuan sosial karena manusia berada dalam kelompok yang disebut Ashobiyah.

Ashobiyah sendiri mengacu pada bentuk penguatan kekuasaan dan negara.

Namun Ashobiyah juga memiliki penampilan seperti binatang yang diartikan sebagai seseorang yang sering bertindak menindas atau posesif.

Ibnu Khaldun mengatakan, ini Rasulullah, orang yang disokong alam semesta, tapi kalau melanggar etika pergaulan, tetap saja masyarakat akan bubar, imbuhnya.

Tentang Gus Miftah, salah satu murid Mbah Moen menyinggung topik “Gus atau Kiai”. Meski dia masih menyandang gelar itu.

Namun, kata Gus Baha, gelar Gus yang dipandang sebagai anak seorang khatib, kiai, ulama dan lainnya, tidak akan mempengaruhi status sosialnya.

“Kalau ditanya saya, tentu saja Gus Baha itu Gus, pasti musuhnya seperti itu,” candanya kepada jemaahnya.

Ia memahami bahwa ada seorang khatib yang mendapat kedudukan tertinggi semasa hidupnya. Namun gelar sakral tidak akan berhasil jika Anda tidak sopan.

Oleh karena itu Ibnu Khaldun berkata: Inilah Rasulullah yang mampu mengendalikan alam semesta karena kekasih Allah bergantung pada aturan (sosial). Jika salah dalam tatanan sosial ya Muhammad, maka umat akan berpencar, ” menjelaskan.

Sebelumnya, khatib bernama asli Miftah Maulana Habiburrahman itu menghebohkan publik saat tampil dalam sebuah kajian di Magelang, Jawa Tengah.

Ia melihat seorang penjual es teh bernama Sunhaji sedang asyik berjualan untuk melepas dahaga jemaah.

Namun Gus Miftah melontarkan candaan tak terduga seolah sedang memandangi Sunhaji yang hanya diam sambil berdiri di hadapannya.

Tak hanya itu, Gus Miftah berbicara seolah sedang mengejek penjual es teh. Bahkan sampai mengucapkan kalimat kasar.

Sontak, video klip yang beredar di media sosial itu langsung menghebohkan masyarakat. Hal ini pun mendapat tanggapan dari pihak asing.

Setelah itu, Gus Miftah langsung mendatangi kediaman Sunhaji usai pengambilan video. Dia meminta maaf atas kesalahannya menolak pekerjaan pembuat es teh.

Sebagai tambahan informasi, Gus Miftah tampak mengundurkan diri dari jabatan presiden. Doa rukun umat beragama dan pengembangan agama pada Jumat (6/12/2024).

Keputusan mundur sebagai utusan khusus presiden karena menghina penjual es teh itu membuat kaget masyarakat.

(datar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top