Dengan Suara Bergetar, Korban Agus Buntung Akhirnya Jujur soal Dirinya yang Mau Diajak ke Homestay: Saya Disuruh…

disinfecting2u.com – Bungalow (nama samaran), salah satu korban pelecehan seksual I Wayan Agus Suartama (Iwas) alias Agus Buntung akhirnya berani jujur ​​tentang peristiwa pahit yang diambilnya.

Kasus pelecehan seksual oleh seorang pria muda dengan kecacatan dari NTB telah memasuki fase baru. Petugas polisi regional di NTB mengadakan rekonstruksi (11/12/2024) pada hari Rabu.

Awalnya, para pelaku melempar pelaku pelecehan mengingat kondisi fisik yang tidak memiliki tangan kelahiran.

Namun, pernyataan itu segera ditolak oleh polisi setelah melakukan tinjauan umum. Agus dikenal sebagai sosok manipulatif.

Tidak dibayar, berdasarkan pembaruan setelah hari ini, sudah ada 16 korban pelecehan oleh Agus.

Cara Agus menghindari korbannya menggunakan trik manipulasi yang membuat wanita meleleh.

 

Melalui Program Catatan Demokrat, secara eksklusif Bunga mengungkapkan awal dari bagaimana trik manipulatif Agus bisa.

Ini dimulai ketika itu berada di teras kampus yang dicekik, pada saat itu Agus datang dan menjual kisah -kisah sedih.

Agus mengatakan kepada saya bahwa dia dilecehkan secara luas karena pembatasan fisiknya, jadi tidak jarang memaksanya untuk mengakhiri hidupnya.

Mendengarkan narasinya, bunga merasa menyesal dan mendorong Agus. Dia mengatakan Agus layak untuk dapat terus hidup.

Namun, sejak lama dari menjual kisah sedih, Agus segera bersyukur dan mengatakan dia membuat konten lelucon. Setelah itu, ia meminta Bunga untuk melihat isi media sosial pribadinya.

Ternyata meskipun dia tidak memiliki tangan Agus yang sangat pandai bermain alat musik menggunakan kakinya.

“Setelah itu, kami mengatakan kepadanya dengan cara untuk bersyukur, dia berkata karena saya menyelamatkan hidupnya dan kemudian dia ingin memberi saya hadiah bahwa dia ingin membelikan saya es,” Bunga menjelaskan, dikutip oleh Wrinws, pada hari Selasa (12/10/2024).

Pada saat itu, Bunga menolak tawaran Agus dengan dalih memiliki uang untuk membeli esnya sendiri. Namun, di sini Agus memulai trik manipulasi, menyebutkan bahwa bunga tidak menghormatinya jika dia menolak tawaran itu.

Agus segera mendekati penjual es, tetapi segera setelah itu ia kembali ke lokasi bunga dan mengumumkan bahwa penjual es berpura -pura naik dan dianggap Agus sebagai pengemis.

Dari kejadian ini, Agus menyatakan bahwa orang di sana selalu berperilaku demikian dan tidak pernah mempertimbangkannya.

Dia mencoba membuatnya terlihat sedih. Manipulasi Agus berlanjut sampai dia mengundang Bunga ke suatu tempat, menjelaskan bahwa jika Bunga menolak, itu berarti dia tidak menghargai Agus.

Dari kejadian itu, Agus terus mengundang Bunga untuk berkeliling saat hari berubah menjadi malam. Saat ini, Agus menjelaskan bahwa dia ingin mengirimkan bunga di rumah karena dia tidak bisa membiarkan para wanita pulang sendirian.

Alih -alih segera mengirim ke lokasi yang tepat, Agus bahkan mengundang bunga untuk mencoba membuat bunga kelelahan.

 

Mendengarkan tawaran itu tiba -tiba Bunga segera menolak, tetapi Agus lagi mengklaim dia tidak akan melakukan apa pun pada Bunga.

Tidak hanya itu, dia juga menyebutkan bahwa dia tidak seperti pria di sana. Agus bahkan menjelaskan bahwa dia masih membantu ibunya lepas landas sehingga dia tidak akan melakukan Bunga yang aneh.

“Aku menyuruhku berbaring di tempat tidur. Aku tidak mau, di mana aku duduk. Lalu posisi ponselku mati, lalu Agus sedang tidur, lalu berbaring di sana, di sana aku menyalakan ponselku secara diam -diam dan melanjutkan ketika aku berada di ponselku, dia menyadari bahwa jika aku menyalakan ponselku.

“Apa yang kamu lakukan apa yang ingin kamu lakukan. Namun, dia mengatakan kira -kira sampai aku bersumpah, kan?

Selain itu, Agus bahkan mengancam dengan bunga dan meminta deposit ke tempat yang aman jika Bunga ingin dibebaskan darinya.

“Dia juga berkata,” Aku akan memberimu, tapi pertama -tama beri aku uang, “katanya,” berapa banyak yang aku berikan padamu, “lalu dia berkata,” Semua uang itu adalah dompetmu, “kata Bunga.

Selain itu, Agus mengancam dengan bunga dengan melaporkan kepada polisi dan mengklaim dia memiliki kerabat yang bekerja di sana.

Setelah berhasil menghilangkan ancaman Agus, Bunga mengungkapkan bahwa dia merasa trauma dan tidak bisa memberi tahu siapa pun.

Acara ini sangat dicetak dalam ingatan Bunga, bahkan sekarang. Kasus pelecehan Agus masih dalam proses menyelidiki polisi.

(NKA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top