disinfecting2u.com – Meninggalnya Marissa Haque membuat banyak orang sedih, terutama suaminya Ikang Fawzi.
Sosok Marissa Haque yang terkenal sebagai penyanyi dan mantan anggota DPR RI terkenal di dunia hiburan dan politik.
Namun yang paling menyakitkan adalah saat Ikang Fawzi dengan penuh haru mengucapkan kata-kata terakhirnya kepada istrinya yang terkubur.
Dengan berlinang air mata, Ikang menyampaikan pesan yang menyentuh hati banyak orang.
Di saat yang penuh duka itu, Ikang Fawzi tampak terdiam sejenak sambil berkata, “Marissa Grace binti Allen Haque, istriku tercinta, Masya Allah, dia wanita yang hebat, dia berjuang untuk mengambil posisi nabi sampai dia meninggal, mereka memanggil Satu sama lain ‘cinta’ lagi, Marissa, aku mencintaimu selamanya. Kata-kata ini tidak hanya menunjukkan betapa Ikang sangat mencintai Marissa Haque, tetapi juga menunjukkan betapa kuatnya hubungan mereka, dilandasi cinta kepada Allah.
Dalam situasi yang menyedihkan, Ikang Fawzi mengungkapkan bahwa cinta mereka bukan sekedar urusan dangkal, melainkan cinta yang mendalam karena Allah.
“Kami saling mencintai, tapi cinta kami di masa muda adalah karena Allah. “Kalau Allah memanggilnya, aku bersungguh-sungguh,” kata Ikang dengan suara gemetar.
Perkataan tersebut membuat banyak orang yang hadir di pemakaman tersebut terharu, melihat Ikang menerima kepergian istrinya dengan sepenuh hati, meski perasaan cinta tetap ada.
Saat pemakaman, Ikang juga membagikan momen keakraban dengan Marissa yang kerap disebutnya cinta.
“Kita saling menyebut cinta, cinta Marissa, aku mencintaimu selamanya, tapi cinta kita di usia ini adalah cinta karena Allah, semua cinta itu karena kita mencintai Allah, jadi kalau Allah memanggil istriku, itu harus datang dari hati. .
Kata-kata ini diucapkan dari hati, mengingatkan semua orang akan besarnya cinta yang mereka miliki.
Selain berpamitan kepada sang istri, Ikang Fawzi juga mengucapkan terima kasih kepada sahabatnya Marissa yang telah datang memberikan penghormatan terakhir.
“Walaupun cintanya besar, tapi dia punya banyak teman, makanya hari ini kamu menjalankan tugas, aku minta kita cerai,” imbuh Ikang.
Dukungan dari teman-teman Marissa menunjukkan betapa banyak orang yang menyukai dan mengapresiasi karakternya.
Meninggalnya Marissa Haque memang menjadi sebuah kehilangan besar, apalagi bagi Ikang Fawzi yang selalu mendampingi sang istri dalam suka maupun duka.
Namun kata-kata terakhir Ikang menjadi bukti betapa kuatnya cinta mereka, cinta yang tidak hanya didasari perasaan, melainkan karena kedekatan hubungan spiritual dengan Sang Pencipta.
Saat Ikang Fawzi berpamitan dengan Ny. Marissa Haque, tak hanya menyentuh hati mereka yang hadir di pemakaman, tapi juga mereka yang melihat kabar duka tersebut dari berbagai sumber.
Cinta dan pengabdian yang ditunjukkan Ikang hingga detik terakhir menunjukkan apa arti Marissa dalam hidupnya.
Marissa Haque yang dikenal sebagai wanita kuat dan inspiratif akan selalu dikenang atas cinta yang ditinggalkannya, keluarga, dan komunitasnya.
Dengan penuh kejujuran, Ikang Fawzi berusaha menerima kepergian istrinya.
Kata-katanya yang intim dan penuh kasih membuat kita semua tahu bahwa cinta sejati tidak pernah mati bahkan ketika tubuh manusia dihancurkan.
Cinta yang mereka miliki adalah cinta abadi, cinta yang dipersembahkan kepada Allah dan akan hidup di hati orang-orang yang ditinggalkan.
(anf)