Makassar, disinfecting2u.com – Pada Rabu sore (12/11/2024), Aliansi Pemuda Mahasiswa Bulukumba Bersatu menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu Sulsel di Jalan AP Petterani, Kecamatan Rappochini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). .
Para pengunjuk rasa memblokir Jalan AP Petterani dengan kendaraan komando dan membakar ban bekas, sehingga menghentikan arus lalu lintas dari arah Sultan Alauddin ke AP Petterani.
Jenderal Lapangan Isranda Lattol mengaku, hal yang dilakukannya adalah mendesak Bawaslu Sulsel transparan menelusuri laporan calon bupati 02 yang diduga terlibat politik uang masyarakat Bulukumba.
Isranda mengatakan kepada media: “Meluasnya praktik kebijakan moneter di Negara Bagian Bulukumba merupakan tanda bahwa demokrasi sedang terancam di wilayah ini.”
Ia juga mengatakan bahwa praktik kebijakan moneter memperburuk kesenjangan sosial dan memperkuat pola korupsi di lembaga pemerintah.
Menurutnya, pemimpin terpilih melalui kebijakan moneter seringkali berhutang budi kepada pihak tertentu yang memberikan dukungan finansial kepada mereka.
“Hal ini dapat mengarah pada keputusan yang menguntungkan kepentingan segelintir orang dibandingkan kepentingan masyarakat secara keseluruhan,” katanya.
Selain meminta Komisioner Bwaslu Sulsel transparan, mereka juga meminta DKPP segera melakukan PTDH terhadap 3 Komisioner Bulukumba yang tidak berdaya dan tidak berdaya menangani kasus tersebut.
“Kami juga menghimbau kepada Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan untuk melakukan PC atas laporan saudara TSM Akbar Nur Alfah yang diyakini telah merespons unsur materiil dan formil namun Bawaslu Sulawesi Selatan tidak menindaklanjutinya,” ujarnya.
Para pengunjuk rasa juga mendorong dan mendorong polisi yang bertugas di kawasan tersebut karena tidak terima jika polisi menghentikan mereka yang melakukan barikade penuh di Jalan AP Petterani.
Untungnya, ketegangan tersebut bertahan lama setelah kedua belah pihak menunjukkan pengendalian diri.
(Arya/Asm)