disinfecting2u.com – Tak jarang para pria mengeluhkan penisnya yang kecil atau sebagian wanita menginginkan pasangannya memiliki penis yang besar untuk memuaskan hasratnya.
Akibat keluhan tersebut, beberapa orang memutuskan untuk memperbesar organ vitalnya dengan berbagai cara.
Nah, dalam penelitiannya mengenai diperbolehkannya pembesaran penis menurut hukum Islam, Buya Yahya menyatakan bahwa hal tersebut bisa dilakukan jika Anda memiliki masalah dengan ukuran penis atau ukuran penis.
Bagaimana penjelasan Buya Yahya soal itu? Silakan tinjau informasi berikut:
Buya Yahya berpendapat, istri tidak perlu menggunakan obat pembesar penis asalkan puas dengan suaminya, demikian lapor disinfecting2u.com saat ditayangkan di saluran YouTube Al-Bahjah TV.
Namun hal ini bukan menjadi perhatian utama, justru perselisihan muncul di rumah karena hubungan pasangan dipenuhi dengan fantasi yang akan lebih memuaskan jika penis seukuran film.
“Yang penting penis bisa menyentuh area sensitif ini dan mencapai kenikmatan wanita. Artinya, di sinilah kesenangannya berakhir, kata Buya Yahya dalam video di saluran YouTube Al-Bahjah TV.
Terima kasih Yahya. (Timur)
Karena itu, Buya mengimbau masyarakat untuk tidak menonton film yang beradegan seksual.
Karena jika tidak menonton film ini, tidak akan ada masalah di antara pasangan dan mereka akan kembali bersama.
Khatib kemudian menyebutkan bahwa ada seorang suami yang penisnya sangat kecil sehingga tidak bisa menjangkau penis istrinya. Jadi apa?
“Jadi kalau mau upaya pengobatan, lihat pengobatannya dari dua sisi, karena mungkin ada operasi, tapi ada kebutuhannya,” ujarnya.
“Tapi kalau laki-laki masih bisa menyenangkan hati perempuan, tidak boleh (operasi) karena akan membuka aurat yang besar. Buya Yahya dilarang karena “menyentuh bagian sensitif perempuan dan lucu.”
Namun, operasi juga mungkin dilakukan jika pria tidak dapat menjangkau area sensitif wanita. Sebab, hal ini bisa dianggap sebagai situasi darurat.
Cara kedua adalah dengan menggunakan narkoba. Pria dengan penis kecil tidak harus mengalami hal ini.
Namun Buya Yahya mewanti-wanti panti pijat atau siapa pun yang menerima layanan pembesaran penis untuk tidak melakukan hal tersebut. Ini akan menjadi penyebab dosa manusia.
Pijat pasangan Anda atau pijat diri Anda sendiri. Hal ini tidak dimaksudkan untuk meningkatkan hasrat seksual.
“Usahanya dilakukan dengan tangan kiri, bukan dengan tangan kanan,” tegasnya. “Para ulama mengatakan, jika laki-laki menyentuh kemaluannya dengan tangan kanan, maka itu makrukh, karena Nabi melarangnya,” tegasnya. (Kmr)