Jakarta, disinfecting2u.com – Tarif pagi (nilai tukar) jatuh ke Rupiah terhadap dolar Amerika (13/01/2025) 60 poin atau 0,37 persen hingga Rp16.250 per dolar utara. Rupiah.
“Kesempatan untuk melemahkan Rupiah hari ini terbuka untuk RP16.250 dengan kemungkinan dukungan dalam peringkat RP16.150,” katanya, pada hari Senin (01/01/2025).
Pada hari Jumat (10/1), rincian Data Pertanian Amerika Serikat (NFP) dicatat pada Desember 2024 hingga 256.000, lebih dari bulan sebelumnya 212.000.
Data pengangguran North -American juga dikurangi menjadi 4,1 persen pada Desember 2024 sebesar 4,2 persen dari bulan sebelumnya.
“Data kerja yang solid The Fed dapat didorong untuk menjauhkan diri dari mengurangi tingkat bunga referensi lagi, sehingga perspektif ini mempromosikan peningkatan dolar Amerika Utara,” kata Ariston.
Pelepasan kedua data ekonomi dengan Indeks Dolar Utara -American membantu meningkatkan level tertinggi selama dua tahun terakhir, yaitu, 109,96 Jumat (10/1) dan 109,65 saat ini.
Menurutnya, ada keberhasilan yang baik dalam ekonomi Amerika Serikat, karena pengeluaran konsumsi pribadi di negara itu mencapai 68,24 persen atau lebih dari 64,32 persen rata -rata.
“Konsumsi yang kuat di Amerika Serikat mendukung pertumbuhan ekonomi Utara -Amerika, roda ekonomi masih baik. Ekonomi membuka semakin banyak peluang kerja,” katanya.
Untuk minggu ini, Ariston tidak melihat data ekonomi Indonesia. Namun, akan ada rilis data keseimbangan komersial hari ini dan produk nasional (PDB) dari kuartal keempat Jumat (17/1) dari Cina.
“Gejala keterlambatan ekonomi China dapat mencegah rupiah karena hubungan perdagangan yang signifikan antara Cina dan Indonesia,” katanya. (Ant/NBA)