Dapat Persetujuan Menteri Hukum, PT Adaro Energy Indonesia Tbk Resmi Ganti Nama Menjadi PT Alamtri Resouces Indonesia Tbk

Jakarta, tvonews.com – Rencana PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berganti nama menjadi PT Alamtri Resources Indonesia Tbk akhirnya bisa terwujud. Perusahaan tambang itu mendapat persetujuan Menteri Hukum untuk mengubah namanya.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Perusahaan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk, Mahardika Putranto, dalam informasi yang dikirimkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (25/11/2024).

Dia menjelaskan, pihaknya mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk perubahan nama melalui surat keputusan nomor AHU0074064.AH.01.02. Tahun 2024.

“Bersama ini kami umumkan bahwa perseroan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk melakukan perubahan nama,” kata Mahardika Putranto dalam surat keputusan pengesahan anggaran dasar perseroan terbatas PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. Menurut Mahardik Putranto diterima pada 19 November 2024.

Permintaan penggantian

Setelah mendapat persetujuan resmi atas perubahan nama tersebut, manajemen PT Alamtri Resources Indonesia Tbk kemudian mengajukan permintaan kepada Bursa Efek Indonesia agar nama perusahaan baru tersebut segera diproses dan dimasukkan ke dalam sistem.

Mahardika Putranto mengatakan, “Berdasarkan hal tersebut di atas, kami meminta agar perubahan nama perseroan tersebut disesuaikan dalam database dan sistem Bursa Efek Indonesia.

Dijelaskan lebih lanjut, rencana perubahan nama PT Adaro Energy Indonesia Tbk menjadi PT Alamtri Resources Indonesia Tbk sebelumnya telah mendapat persetujuan pemegang saham untuk mengubah nama perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). 18 November 2024.

Sebelum mengambil keputusan pergantian nama, Presiden, Direktur dan CEO PT Adaro Energy Indonesia, Garibaldi Thohir, membeberkan rencana perseroan memperluas bisnis di luar sektor pertambangan batu bara yang merupakan bisnis inti perseroan.

“Kami bermaksud untuk melanjutkan ekspansi strategis dan diversifikasi di segmen pertambangan non-batubara untuk menciptakan portofolio bisnis yang lebih seimbang dan mencapai tujuan menghasilkan sekitar 50% pendapatan dari batubara non-termal pada tahun 2030,” ujarnya pada bulan Oktober. 18 Agustus 2024. (HSB)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top