JAKARTA, TVOELLS.COM – Menteri Keuangan (Menteri Keuangan) Sri Mat’s menerima pajak PPN di sektor -sektor berbagai sektor.
Terlepas dari 12 persen dari PPN yang dijadwalkan pada tahun 2021, peraturan dalam undang -undang yang bergerak (HPP) rusak.
“Berarti, ketika kita melakukan kebijakan pajak, termasuk PPN, bukannya dibutakan dan seolah -olah solusi atau kesehatan Sri.
Namun, kemudian, departemen keuangan (Kememena) akan secara bertahap dan mencari penjelasan yang baik kepada masyarakat.
Sudah ada hukum. Kita perlu mempersiapkan itu (12 persen) yang dapat dibawa tetapi memiliki pengetahuan yang baik, “katanya.
Ingatlah, harga PPN lelah karena tidak semua negara telah menerapkan proses pajak.
Di beberapa negara, PPN hanya berlaku untuk barang dan jasa tertentu. Sementara di negara lain, PPN adalah pajak komprehensif yang dilakukan digunakan dalam banyak barang.
Aplikasi dan Pajak PPN, diselesaikan oleh Negara, selain dari satu negara ke negara lain. Negara dengan tingkat PPN tertinggi di dunia
Sebuah negara dengan tingkat PPN yang tinggi di dunia berada di 27% dari rata -rata. Dan kemudian Swedia menyajikan nilai PPN untuk 25%.
Profil PPN utama (periode pajak tambahan) di dunia adalah 27% di Hongaria. Negara -negara lain, seperti Swedia, memiliki skor PPN
Dengan 12 persen tingkat PPN, Indonesia menggantikan kualitas tinggi PPN tertinggi untuk Asia atau ASEAN.
Dikutip dari VAW Global Fratteel Traase, di sini Sirses VAW dari Aesenians:
1. Brunei Darussalam: 0 persen
2. Laos: 10 persen
3. Malaysia: Pembayaran pajak 10 persen dan pajak 8 persen
4. Filipina: 12%
5. Singapura: 9%
6. Thailand: 7%
Vietnam: 8 persen
8. Myonmar: 5% (bisa mendapatkan 100% hingga 100% barang / jasa lainnya)
9
10. Indonesia: 11% (hingga 12 persen pada tahun 2025)
11. Kamboja: 10 persen. (NBA)
