Jakarta, disinfecting2u.com- Ustaz Adi Hidayat menjelaskan tentang kebiasaan manusia yang berbahaya yang harus dimiliki. Karena dapat merusak segala amal baik dan ibadah yang kita lakukan.
Khatib asal Indonesia ini pun mengajaknya untuk belajar menghilangkan sifat-sifat buruk tersebut mulai sekarang. Sebab segala upaya beribadah umat Islam akan sia-sia.
Hal itu diungkapkan Ustaz Adi Hidayat dalam ceramahnya yang dimuat di YouTube Audio Dakwah yang disampaikan pada Selasa (22/10/2024).
Dokter. Tangkapan layar YouTube / Adi Hidayat
Dalam ceramahnya Ustaz Adi Hidayat menjelaskan ada 2 ciri yang harus dikenali dan harus dicegah.
Menurutnya, Alquran menyebutkan dua kekuatan yang patut dihindari umat Islam, yaitu Fahsya dan Munkar.
Lebih lanjut Ustaz Adi Hidayat menjelaskan tentang makna Fahsya dalam Islam. Perilaku ini berarti perilaku buruk karena nafsu.
“Tolong pindahkan saya, kalau di Al-Quran dikatakan bahwa orang jahat itu ada dua sumbernya. Yang pertama fahsya atau yang kedua jahat,” kata Ustaz Adi Hidayat.
“Fahsya itu yang diingkari dan sumbernya syahwat, seperti kata-kata kotor, gambar porno, karya pornografi, LGBT itu fahsya,” jelasnya.
Kemudian muncul tokoh kedua yang dibawakan oleh Ustaz Adi Hidayat, yaitu si jahat.
Dalam penjelasan Ustaz Adi, jika menyukai hal-hal yang bertentangan dengan aturan agama Islam, seperti haram, judi online, korupsi, dll.
Namun Ustaz yang akrab disapa UAH ini menegaskan, jika ada masyarakat yang beribadah dengan syahwat, maka salat dengan penuh keyakinan akan membuat terhindar dari perbuatan munkar.
Oleh karena itu, jika seseorang rajin beribadah namun melakukan kedua hal tersebut, niscaya ada sesuatu dalam doa atau ibadahnya.
Sesuai dengan firman Allah SWT dalam firman-Nya sebagai berikut:
Tuhan memberkatinya dengan kemuliaan dari Tuhan.
Utlu mā ūḥiya ilaika minal-kitābi wa aqimiṣ-ṣalāh(ta), innaṣ-ṣalāta tanhā ‘anil-faḥsyā’i wal-munkar(i), ważikrullāhi akbar(u), wallāhu ya’lamu m’ā’ā’
Artinya: “Bacalah (Nabi Muhammad) Tira (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu dan teruslah berdoa, tidak ada keraguan bahwa shalat mencegah keburukan dan keburukan (perbuatan). Sesungguhnya mengingat Allah (salatu) lebih besar (dalam). itu lebih baik daripada beribadah) yang lain).
UAH mengatakan “Kejahatan yang tidak beriman di hati, sumber perut dan akal, kaya akan pencurian, kejahatan juga merusak, teman yang berkelahi itu jahat, pencurian itu jahat,” kata UAH.
“Maka demi Allah saya katakan, orang yang shalatnya baik, orang yang shalatnya baik, akan terhindar dari sumber keburukan. Jadi tidak mungkin seseorang yang shalatnya ditentang, tidak mungkin karena dia dalam hubungan (dalam hubungan) dengan Allah. .” Ustaz Adi menjelaskan.
Jadi ketika ingin berbicara karena dekat dengan Allah SWT, Anda merasa Allah memperhatikan, dia akan memilih kata-kata yang disukai Allah subhanahu wa ta’ala,” ujarnya.
Sebagai pemahaman, dalam Islam dianjurkan untuk bersikap sangat tenang dan ketika berbicara selalu mengutarakan hal-hal yang baik dan memuji.
مَنْ كَانَ يُآمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الاخِرِ فَلْيَقُلۡ خَيْراً أَوۡ لِيَ صورُ ْ
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia mengatakan yang terbaik atau diam” (HR. Muslim, 173). (Klw)
Tuhan memberkati