Coba Baca Doa Pelunas Utang Ini, Kata Ustaz Adi Hidayat Allah SWT akan Melapangkan

Jakarta, tvonews.com- Semua orang memiliki masalah mereka sendiri dalam hidup, salah satunya berutang. Periksa doa untuk membayar hutang. 

Berkenaan dengannya, USSAZ ADI HIDENAT (UAH) sebagai pengkhotbah di Indonesia adalah bahwa praktik nasib membantu menyelesaikan masalah utangnya.

 

 

Dalam kuliahnya, praktik ini dalam bentuk doa pembayaran utang. Kata Uah juga membantu untuk berdoa agar Allah SWT merasa lega. 

Mengingat dunia yang disimpan, materi diperlukan untuk membeli semua persyaratan. Terkadang tanpa kompromi, lebih banyak keinginan sehingga dapat menyebabkan hutang. 

Sehubungan dengan ini, TVOnews.com mengutip kuliah oleh Assaz Adi dari Ittube Adi Hidayat pada hari Minggu (9/2).

Doa untuk membayar hutang yang diberikan oleh USASAZ ADI HIDENAT jarang dapat dipahami, tetapi kehendak Tuhan dengan mudah dipelajari. 

Doa berikut akan membantu Anda membayar semua hutang, lihat:

”  

  

Qulillâhumma mâlikal-mulki tu’til-mulka man lezat ‘u wa tudzillu man tavy’u wa tujillis tu’izr, innaka’ al € qa

Itu berarti: “Katakanlah (Nabi Muhammad)”, ya Allah, pemilik kekuasaan, memberi mereka kekuatan yang diinginkan semua orang dan mereka telah meninggalkan pilihan mereka. Siap. sesuatu.

“Muhammad Sallallaahu Alayhi Wasallam atau orang -orang mengajari saya doa ketika Anda membacanya, meskipun gunung Berg Allah Ali ayat 26”, Uah.

Setelah doa ini, ada harapan, sehingga Allah SWT dapat membantu semua orang menyelesaikan masalah. 

“Ya Tuhan, saya membiarkan diri saya membiarkan diri saya membuat O Allah, beri saya ide yang bagus untuk kegiatan bingkai saya dengan properti Anda untuk membayar hutang saya,” kata Kasaysa Adi.

Udsasaz juga mengundang bahwa semua masalah utang berusaha membayar untuk pekerjaan DNA, yang disertai dengan ibadah   

Tuhan sudah siap, laba lebih besar. Allah SWT berkata:

 

“Orang -orang tidak mendapatkan apa -apa selain apa yang mereka lakukan.” (Surah An-Najm: 39).    

Imam Ibnu Kathir menjelaskan:

“Dengan tidak memerintahkannya kepada dosa orang lain, karena itu dia tidak menerima hadiah lain selain keinginan untuk dirinya sendiri.” (KLW)

Waallahimam 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top