disinfecting2u.com – Menyusul kekalahan Timnas Indonesia melawan China di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026, tagar #STYOUT atau pemecatan Shin Tae-yung mendapat liputan luas di jejaring sosial X.
Kekalahan tersebut memberikan tekanan kepada pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-yung (STY) yang sudah lama menukangi timnas Indonesia.
Ekspektasi masyarakat yang tinggi terhadap tim Garuda menimbulkan ketidakpuasan.
Mereka telah tampil sangat baik sebelumnya, bermain imbang dengan tim reguler Piala Dunia seperti Indonesia, Arab Saudi, dan Australia.
Bahkan, Indonesia nyaris menang melawan Bahrain jika tim tuan rumah gagal menyamakan kedudukan di menit-menit akhir pertandingan.
Namun, kekalahan 2-1 melawan Tiongkok di Qingdao Youth Stadium di Shandong menjadi pukulan telak.
Fans menilai performa Indonesia cukup menjanjikan dan berharap bisa meraih kemenangan di laga kali ini.
Namun kekalahan tersebut menimbulkan reaksi balik, termasuk seruan agar Shin Tae-yong mundur sebagai pelatih. Di tengah panasnya perbincangan, analis sepak bola Pelatih Justin melontarkan sindiran pedas terkait permintaan pemecatan Shin Tae-yong.
Berkat akun X, ia tentu paham bahwa tim membutuhkan proses dan hasilnya tidak selalu bisa instan.
“Timnas hanya kalah 1 kali dari 4 pertandingan dan langsung ada suara untuk merubahnya, menurutmu membangun tim tidak perlu proses? Lucu,” Pelatih Justin terlihat kesal.
Komentar tersebut menimbulkan reaksi berbeda dari netizen.
Ada yang mengamini komentar Coach Justin dan mengingatkannya akan pentingnya proses dalam membangun sebuah tim.
Namun ada juga yang mengingatkan bahwa timnas Indonesia sama sekali tidak bisa meraih kemenangan di babak kualifikasi ke-3 ini.
“Cuma fomo, aku kurang paham bagaimana proses munculnya hashtag tersebut,” balas salah satu warganet sambil mengejek yang mengikuti seruan #STYOUT.
Namun ada pula komentar netral yang menyatakan agar semua pihak tetap mengevaluasi Tim Garuda.
Pengguna lain
Permintaan ekspor STY menunjukkan betapa tingginya ekspektasi masyarakat terhadap perkembangan sepak bola Indonesia.
Sejak awal kepemimpinannya, STY sebenarnya telah membawa perubahan positif, termasuk peningkatan gaya bermain dan fisik para pemainnya.
Namun hasil yang tidak konsisten mengecewakan beberapa penggemar.
Banyak pihak menilai kritik merupakan salah satu bentuk evaluasi yang sehat agar timnas Indonesia bisa tampil lebih baik.
Namun ada juga yang menganggap kritik semacam itu dapat berdampak buruk secara psikologis pada pemain dan pelatih.
Wajar jika dia melakukan kesalahan, dia juga manusia. Kegagalan adalah hal yang wajar, disebut juga persaingan. Mengomentari betapa tidak realistisnya tuntutan para penggemar, salah satu netizen menulis, “Inilah yang terjadi ketika ekspektasi terlalu tinggi, kamu kehilangan pijakan.” katanya.
Meski rumor pemecatannya terus beredar, sebagian besar penggemar sepak bola masih menganggap Shin Tae-jung layak dipertahankan.
STY dikenal memiliki rekam jejak yang baik dalam menurunkan tim-tim kuat, seperti mewakili Indonesia berlaga di berbagai ajang internasional.
Dengan sisa pertandingan yang masih panjang hingga babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, banyak yang berharap tim Garuda segera pulih.
Dukungan dan penilaian dari para suporter diharapkan dapat menjadi semangat bagi tim untuk tampil lebih baik lagi pada pertandingan-pertandingan mendatang.
Namun keputusan memecat atau mempertahankan pelatih tidak bisa hanya didasarkan pada hasil satu atau dua pertandingan saja.
Komentar Coach Justin sangat mengingatkan kita bahwa sepak bola memerlukan konsistensi dan proses jangka panjang. (tambahan)