NEWS China Tindas Muslim Uighur, Faktanya Gol Penentu Dicetak Warga Xinjiang Behram Abduweli saat Taklukkan Timnas Indonesia

disinfecting2u.com – Laga China kontra Timnas Indonesia mengungkap fakta menarik. Salah satu warga Muslim Uyghur menjadi pemain timnas negeri bambu tersebut. Salah satu penyerang asal Tiongkok, Behram Abduveli, bermain bersama timnas Indonesia pada laga keempat babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. wilayah Asia.

Seorang Muslim Uighur China mencetak gol ke gawang timnas Indonesia di Qingdao Youth Stadium, Selasa (15/10/2024).

Bahrom Abduveli membuka keunggulan pada menit ke-21 melawan Timnas Indonesia.

Behram Abduveli memanfaatkan lini belakang Garuda yang lengah setelah sukses melakukan intersepsi umpan Jiang Shenlong.

Kemudian bek timnas Indonesia melakukan kesalahan komunikasi, Bahram Abduveli membiarkan bola melewati bek tangguh Maarten Paes.

Ketika pelatih Branko Ivankovic menunjuknya, dia mendapatkan kepercayaan pertamanya bersama Tiongkok. Meskipun ia masih remaja, ia tidak pernah bermain untuk tim nasional negaranya.

Behram akhirnya mencetak gol saat dipercaya bermain sebagai striker melawan Garuda di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dengan permainan terbaiknya, ia turut membantu mengalahkan timnas Indonesia. Tiongkok menjadi sorotan karena menjadi tuan rumah bagi tokoh Muslim Uighur dari Daerah Otonomi Uighur Xinjiang.

 

Pasalnya, Tiongkok alergi terhadap warga negara Muslim Uyghur. Negeri Tirai Bambu menerapkan kebijakan brutal terhadap etnis tersebut.

Kebijakan Tiongkok memiliki berbagai alasan, termasuk meningkatnya ketakutan terhadap separatisme dan ekstremisme.

Dikutip dari New York Mag, Rabu (16/10/2024), awalnya China ingin menguasai wilayah tersebut. Keinginan negara tersebut untuk semakin meningkatkan konflik Xinjiang-Uyghur.

Kelompok etnis Uyghur terpaksa merasakan kebebasan budaya dan agama karena kebijakan ketat Tiongkok yang membatasi. Keputusan ini diambil pada era Mao Zedong.

Pada tahun 2022, jumlah etnis Uighur akan mencapai 45 persen dan di Xinjiang 42 persen. Sayangnya, kelompok etnis Khas terpaksa bermigrasi ke wilayah yang hanya berpenduduk 2 juta jiwa selama beberapa dekade.

Alasan Tiongkok melakukan pembatasan terhadap kelompok separatis Uyghur adalah karena gerakan Islam telah berkembang sejak Perang Dingin. Pada tahun 1989, muncul kelompok Islam radikal bernama Partai Islam Turki (TIP).

Saat itu, TIP menginginkan Uighur menggulingkan pemerintah Tiongkok. Tujuan ini memungkinkan mereka untuk mendirikan negara Islam di wilayah ini.

(tablet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top