Cara yang Benar Sujud Sahwi, Ustaz Adi Hidayat: Jika Sudah Tahu Maka Harus Lakukan Sebanyak…

disinfecting2u.com – Ustaz Adi Hidayat (Uah) menjelaskan bahwa Sajdah Sahween yang benar adalah Sajdah yang dilakukan ketika seorang muslim ingin memperbaiki kekurangan atau kesalahan dalam Sholat.

Mengenai kekeliruan dalam shalat ini, mungkin lupa rukuk, menambah yang tidak perlu, atau meragukan jumlah rakaat. 

Oleh karena itu, jika ada seorang muslim yang menemuinya saat shalat, ada baiknya segera melaksanakan Sujud Sahween. 

Dalil-dalil sujud sahwi berikut ini diambil dari hadits Nabi Muhammad SAW.

Nabi SAW

“Jika salah seorang di antara kalian ragu-ragu terhadap shalatnya dan tidak mengetahui berapa rakaat yang telah ia kerjakan, tiga atau empat rakaat, hilangkan keraguan itu dan pegang teguh pada apa yang diyakininya. Kemudian shalatlah dua kali sebelum aman.” (HR. Muslim) Sujudnya Sahwi karena lupa gerakan shalat.

Nabi SAW

Jika ada di antara kalian yang ragu dalam shalat, hendaklah dia memilih salah satu yang lebih penting lalu sempurnakan shalatnya. Sujud Sohween Sujud dua kali. ” (HR. Bukhari Muslim) Sahwi sujud karena kelupaannya

Dalam salah satu riwayat dijelaskan bahwa Nabi SAW biasa shalat lima rakaat. 

Kemudian, setelah para sahabat selesai, mereka bertanya kepada Nabi.

“Apakah lebih untuk berdoa?” Dia menjawab: ‘Tidak.’ Para sahabat berkata: Kamu telah shalat lima rakaat. Maka setelah salam, sujudlah dua kali.” (HR. Bukhari Muslim)

Oleh karena itu, menurut hadits, seorang muslim yang merasa ragu dengan shalatnya hendaknya melakukan sujud.

Lantas, kapan waktu terbaik melakukan sujud? Ustaz Adi Hidayat menyampaikan penjelasannya di disinfecting2u.com pada Kamis (19/12/2024) dari channel YouTube resminya.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan dalam ajaran Islam, jika imam lupa bacaan saat shalat berjamaah, kummu bisa mengingatnya dari belakang.

“Ada imam yang pelupa, bahkan dalam membaca pun bisa mengingat dari belakang,” kata UAH.

Namun jika ada kesalahan gerakan memperkecil atau menambah, atau setelah memasuki waktu shalat, maka diperbolehkan shalat Sahawi.

“Bisa salat pada atau sebelum hari Salam, atau sebelum akhir Salam,” kata UAH.

Selanjutnya Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, ada dua jenis sujud manusia.

“Sujud Sahwi ada dua jenis. Kedua jenis ini diriwayatkan langsung dari dua Sahabat,” jelas UAH.

“Sahabat itu ada dua, Abdullah bin Buhay dan Abu Hurairah,” sambung Uah.

Selain itu Ustaz Adi Hidayat juga menyampaikan bahwa sumber Sahwi Sujud ada dari Hadist Muslim.

Kedua narasumber tersebut adalah Ustaz Adi Hidayat, perbedaannya sebelum dan sesudah salam.

“Ini pengajaran sebelum perdamaian, ini setelah perdamaian,” kata UAH.

Oleh karena itu, Sujud Sahwi bisa dilakukan sebelum perdamaian, bisa dilakukan setelah perdamaian, lanjut UAH.

Lantas, kapan Sujud Sahwi dilakukan sebelum dan sesudah Sholat?

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan: Jika ragu setelah rujuk, lakukanlah.

“Secara umum alasan kita menambahkan salat adalah karena kita ragu atau karena paham nanti, salat itu dilakukan setelah keselamatan,” jelas UAH.

Ustaz Adi Hidayat melanjutkan, menjadikan Sujud Sahween sebagai contoh orang yang ingat lupa jumlah rakaat sebelum dan sesudah shalat.

Misal shalat subuh 2 rakaat, namun jika dalam keadaan itu jika sudah paham apakah lebih atau kurang, maka setelah salam, sujud sajween.

“Jika kita ragu dengan shalatnya, atau ada salah satu bacaannya yang hilang, maka lakukanlah sujud sahwi sebelum salam,” ajak UAH.

“Misalnya mendengarkan Maghrib 3, 2, lalu selesai lalu rukuk sebelum Salam,” lanjut UAH.

Namun seperti yang dikatakan Ustaz Adi Hidayat, Ulama tidak menanyakan kapan mau melakukannya.

“Kemudian berdasarkan itu Anda bisa memilih apakah akan melakukannya sebelum salam atau setelah salam,” jelas UAH.

Oleh karena itu, mohon (lakukan Sajdah Sahween) sebelum atau sesudah Salaam, lanjut UAH. 

Namun seperti diingatkan Ustaz Adi Hidayat, yang penting melakukan Sahawi Sujud sebanyak dua kali.

Intinya Sujud Sahwi umumnya dilakukan dua kali, jelas UAH.

“Setelah selesai, dia berdiri, lalu membungkuk lagi, berdiri lagi, lalu memberi hormat,” lanjut UAH.

Misalnya, jika seorang muslim ingin menunaikan Sujud Sahween sebelum salam, ia harus duduk hingga salat empat wali pada Tauhid terakhir.

Jangan shalat setelah itu, kerjakan dulu Sajdah Sahween.

“Bacalah Tahiyat dan doakan 4 pelindung Allahu Akbar, lalu rukuk, baca Sujud Sawin, lalu berdiri, lalu rukuk lagi, lalu duduk, dan kalian akan disambut,” jelas UAH.

“Tidak perlu mengulang bacaan Thiyat setelah Sujud Sahwi” lanjut Sujud Sahwi.

Baca Disini : Lengkap Arab, Latin dan Arti Sujud Sahwi.

 سبْحَانَ مَنْ La Namu Wola Yashun

Bacaan Latin: Subhana man laya yanamu wa la yas-huw

Artinya “Maha Suci Allah yang tidak pernah tidur, tidak pernah lupa, tidak pernah lupa”.

Ustaz Adi Hidayat kemudian menjelaskan bahwa dasar membaca Sajdah Sahween adalah karena Allah tidak lupa.

“Maha Suci Allah yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa. Sebab terkadang ada orang yang lupa dan tidur saat beribadah,” jelas UAH.

Bagaimana jika Sujud Sahwi hanya dilakukan satu kali saja? Apakah itu berhasil atau tidak?

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, saat itu tidak masalah jika seorang muslim tidak mengetahui dirinya harus melaksanakan Sahawi Sujud sebanyak dua kali.

“Toyib benar karena selama ini kamu belum pernah melakukan Sahwi Sajdah hanya 1 kali,” kata UAH.

Namun Ustaz Adi Hidayat mengatakan, hukumnya akan berbeda jika sudah mengetahuinya, namun hanya perlu dilakukan satu kali saja.

Jika Anda mengetahui Sujud Sahwi perlu dilakukan dua kali, maka sebaiknya dilakukan dua kali.

Cara Sujud Sehwi yang benar dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat.

Tuhan memberkati

 

(menyimpan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top