disinfecting2u.com – Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan cara melakukan Sujud Safwi yang benar.
Dalam ajaran Islam, Sujud Sawi merupakan sujud yang dilakukan untuk memperbaiki cacat atau kesalahan dalam shalat.
Kesalahan dalam shalat ini bisa berupa lupa membuat rukun, menambahkan sesuatu yang tidak diperlukan, atau meragukan jumlah rukun.
Oleh karena itu, jika hal ini terjadi, umat Islam hendaknya melakukan Sujud Safwi. Pembahasan Sujud Safwi yang bersumber dari hadis adalah sebagai berikut.
Bagaimana tata cara sujud sawi yang benar sebelum dan sesudah salam? Ustaz Adi Hidayat mengatakan… (Sumber: Istimewa) Safwi sujud untuk mengimbangi kekurangan shalat
Nabi SAW bersabda:
“Jika ada di antara kalian yang ragu-ragu terhadap shalatnya dan tidak mengetahui sudah berapa rakaat yang telah ia laksanakan, baik itu tiga atau empat rakaat, hilangkan keraguannya dan tetap berpegang pada apa yang diyakini sebelumnya.” (HR. Muslim) Sujud Sawi Untuk gerakan lupa dalam shalat.
Nabi SAW bersabda:
Jika aku lupa, ingatlah aku. Jika kamu ragu dengan salatmu, pilihlah yang lebih persuasif dan lengkaplah salatnya,” dan kemudian melakukan sujud Sawi sebanyak dua kali. (HR. Buhari) Sujud Sawi “Melupakan”
Salah satu riwayat menjelaskan bahwa Nabi SAW pernah shalat lima rakaat.
Setelah selesai, para sahabat bertanya kepada Nabi SAW.
“Apakah ada tambahan dalam doa?” Dia menjawab, “Tidak.” Para sahabatnya berkata, “Kamu telah shalat lima rakaat.” Dan setelah memberi salam, beliau bersujud sebanyak dua kali. (HR.Bukhari Muslim)
Oleh karena itu, setiap muslim yang merasa shalatnya diragukan berdasarkan hadits hendaknya segera menunaikan Sujud Safwi.
Namun kapan waktu terbaik melakukan Sujud Sawi sebelum atau sesudah salam?
Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan, jika Imam lupa membacakan sutra saat salat berjamaah, Makmum bisa mengingatkannya dari belakang.
“Beberapa imam ada yang dalam kondisi lupa. Bahkan saat membaca buku, mereka bisa mengingat sesuatu dari belakang,” jelas UAH.
Namun jika ada gerakan yang salah dan bisa dikurangi atau ditambah, atau sebelum waktu shalat berakhir, Anda bisa melakukan sujud sawi.
“Cepat atau lambat, atau bahkan sebelum salam selesai, bisa sujud sawih,” saran UAH.
Sujud Sawi diartikan dalam bahasa Al-Quran yaitu Sahun.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, ada dua jenis sujud Safwi.
“Sujud Sawi ada dua jenis, dan kedua jenis ini diriwayatkan langsung oleh dua orang sahabat,” jelas UAH.
“Ada dua orang sahabat Abu Hurairah dan satu orang sahabat Abdullah bin Buhayna,” lanjut UAH.
Lebih lanjut Ustaz Adi Hidayat mengatakan sumber hadis Islam juga ada.
“Ini akan aku ajarkan kepadamu sebelum Salam dan ini akan aku ajarkan kepadamu setelah Salam,” kata UAH.
“Dengan kata lain sujud sawi bisa dilakukan sebelum salam atau sesudah salam,” lanjut UAH. Lalu kapan Sujud Sawi dilakukan sebelum atau sesudah Salam?
“Umumnya salat sawi dilakukan setelah salam, ditambah dengan salat untuk kemudian keraguan atau pemahaman,” jelas UAH.
Misalnya 2 rakaat subuh, namun jika memperhatikannya lebih atau kurang, lakukanlah sujud sawi setelah salam.
“Jika tersesat saat shalat atau bacaannya kurang, lakukanlah Sujud Sawi sebelum Salam,” saran UAH.
Misalnya Maghrib 3, saya dengar 2, lalu selesai, lalu rukuk di depan salam, lanjut UAH.
Meski demikian, Ustaz Adi Hidayat mengaku para ulama tidak mempersoalkan kapan peristiwa itu terjadi.
“Jadi berdasarkan itu, Anda bisa memilih bekerja sebelum salam atau bekerja setelah salam,” jelas UAH.
“Jadi mohon dilakukan sebelum dan sesudah salam (melakukan sujud safwi),” lanjutnya.
Namun Ustaz Adi Hidayat mengingatkan, sujud Sawi dilakukan sebanyak dua kali.
“Yang penting Sujud Sawi biasanya dilakukan dua kali,” jelas UAH.
“Setelah selesai, dia berdiri, membungkuk lagi, berdiri lagi, dan memberi hormat,” lanjut UAH.
Misalnya ingin menunaikan shalat Safwi sebelum Salam, masukkan Tahyat terakhir hingga terbaca empat doa perlindungan. Sholat sawih terlebih dahulu tanpa membaca salam terlebih dahulu.
“Bacalah tahyat, shalat empat perlindungan kepada Allah Akbar, lalu sujud, bacalah bacaan Sujud Sawi, lalu berdiri, sujud lagi, dan duduk untuk memberi salam,” jelas UAH.
“Setelah Sujud Safwi tidak perlu mengulang tahyat yang sudah dibaca,” lanjut UAH.
Berikut cara membacanya lengkap arab, latin dan artinya.
سبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو
Bacaan latinnya : Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw
Artinya : “Maha Suci Allah yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa”
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan dasar-dasar membaca Sujud Safwi.
“Tuhan Yang Mahakudus tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa. Makanya manusia terkadang lupa atau mengantuk saat beribadah,” jelas UAH.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, jika saat itu dia tidak mengetahui Sujud Sawi akan dilakukan dua kali, tidak masalah.
“Toib, kalau seumur hidup kamu hanya melakukan satu kali sujud Safwi, maka sah, karena kamu tidak mengetahuinya,” kata UAH.
Tapi ketika saya melakukannya, saya hanya ingin melakukannya sekali, kecuali saya sudah tahu hukumnya.
Warahu Alam Bishabwab