Cangkruk Pengawasan Ala Bawaslu Surabaya di Warkop, Pantau Pelanggara Pilkada

Surabaya, disinfecting2u.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawasul) Kota Surabaya menggelar acara pengawasan pelanggaran pemilukada di 31 kafe di Kota Pahlawan, salah satunya di kawasan MERR Warkop Jalan Insinyur Soekarno di sana. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi pelanggaran pemilukada sekaligus meningkatkan partisipasi pemilih. Bawasul Kota Surabaya resmi meluncurkan program “Changkluk Monitoring” di 31 kafe (workops) yang ada di kecamatan Kota Surabaya. Program ini bertujuan untuk memperkuat interaksi dengan Bawasuru, Panitia Pengawas Daerah (Panwaskam) dan masyarakat setempat untuk memfasilitasi akses informasi dan meningkatkan partisipasi dalam pemantauan pemilu. Program ini diluncurkan dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari warga setempat hingga tokoh-tokoh di tingkat kecamatan.

Ketua Panwaskam Gunung Anyar Muhammad Shafi mengatakan, program tersebut tidak hanya sebagai sarana sosialisasi tetapi juga sebagai sarana mempererat hubungan Bawasl dengan masyarakat.

“Acara ini bertujuan untuk mendekatkan petugas pemilu dengan masyarakat agar bisa bersama-sama memantau pemilu 2024,” jelas Shafi.

Menurutnya, pemilihan Warcop sebagai lokasi acara merupakan langkah strategis karena merupakan tempat berkumpulnya masyarakat sehingga memiliki potensi besar untuk menyebarkan informasi penting terkait pemantauan pemilu.

Dalam rangkaian program tersebut, Bawaslu mendirikan booth “Chankluk Surveillance” di setiap korps peserta. Stand-stand tersebut memberikan informasi mengenai pemantauan pemilu, seruan untuk menolak kebijakan moneter, misinformasi, kampanye bawah tanah, dan pentingnya menjaga netralitas ASN/TNI/Poli. Selain itu, masyarakat akan diberikan edukasi mengenai tata cara pelaporan pelanggaran pemilu sehingga masyarakat dapat dengan cepat melaporkan dugaan pelanggaran di lingkungannya.

“Pengawas Chankluk” dinilai efektif memperluas cakupan pemantauan pemilu. Pak Bawaslu berharap melalui program ini masyarakat semakin memahami pentingnya perannya dalam menjaga integritas dan kelangsungan penyelenggaraan pemilu. Selain itu, masyarakat Surabaya diharapkan lebih aktif memantau bukti-bukti pelanggaran kebijakan moneter, penyebaran berita bohong, netralitas ASN, dan lain-lain yang dapat mengganggu proses pemilu.

Bukan tanpa alasan kafe tersebut dipilih sebagai lokasi “pengawasan chankluk”. Kedai kopi dikenal sebagai pusat sosial bagi warga Surabaya sehingga mempunyai potensi besar untuk mensosialisasikan isu-isu pengawasan pemilu. Dengan mengedepankan dialog yang santai dan mudah diakses, Bawasl bertujuan untuk menyampaikan informasi pemantauan pemilu secara langsung kepada masyarakat.

Dengan menjadikan informasi pengawasan lebih mudah diakses di tingkat akar rumput, diharapkan masyarakat dapat berperan lebih aktif dalam mewujudkan pemilu yang bebas dari berbagai bentuk pelanggaran. (msi/lebar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top