Bus yang Masih Nekat Pasang Telolet Bakal Disanksi Denda Rp250 Ribu dan 1 Bulan Penjara

JAKARTA, TIVONEV.COM – Bolta Metro Jaya memeriksa bus yang masih berkomitmen untuk memasang Tolut di beberapa terminal di bawah yurisdiksi regional terowongan.

Pemimpin Penegakan Hukum (Kasubid) Difidas) Metro Jaya Polisi Regional Rusni, maka pengemudi akan dipasang, hambatan ekonomi.

Sanksi ekonomi dalam bentuk koneksi penjara selama 1 bulan dan RP. 250 ribu.

Obe mengatakan di terminal Survers Jakarta Barat pada hari Rabu (12/2/2025), “Pasal 15 dari permukaan bantalan SURDING dari penjara,” kata Rabu (12/2/2025).

Namun, dalam tes ini, OBE menemukan bahwa polisi akan meminta para pelaku.

Oleh karena itu, sanksi tidak dituntut. Di masa depan, Ojo Delolet ditempati oleh pengemudi dan pemilik bus untuk memasang tanduk.

“Tidak disarankan untuk menggunakannya dengan menghapus kelompoknya yang bersaksi dengan Polanda,” katanya.

Sementara itu, di Terminal Flokang, hujan Jakarta Timur menemukan sebuah bus yang didirikan oleh bus dan bus dan bus.

“Bagian bus dalam aktivitas bencana menemukan bahwa deleorat digunakan oleh tanduk delet.

 

Driver Enda menjelaskan kepada pengemudi, ST / 556 / HUK-Regels.

“Tanduk Delolet dilarang karena perintah dan kenyamanan menyebar. Kami meminta pengemudi untuk secara ketat dan meminta penghapusan tanduk”

Perlindungan Jaya akan berlangsung hingga 23 Februari 2025.

Selama periode ini, Ditlandas Bolta Jaya terus melanjutkan sosialisasi dan kontrol untuk memastikan keselamatan dan urutan lalu lintas di Jakarta dan daerah sekitarnya.

Terus maju, anak -anak yang baru -baru ini menderita kecelakaan saat mereka berburu bus untuk membunyikan delollet mereka.

Beberapa tahun yang lalu, pada hari Sabtu (1/2/2025), bocah 6 tahun, semak -semak, meninggal, dan meninggal karena mesin yang bepergian dengan tiang listrik saat dia.

Akhirnya, banyak kelompok naik bus ke jalan -jalan ketika video virus di media sosial tidak diterima oleh tanduk telollet.

Sepeda motor menabrak bus karena ia terganggu oleh kebisingan Delolete. Akhirnya, sejumlah besar pria berdiri keluar dari bus dan memohon mesin. (RPI / NSI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top