Jakarta, disinfecting2u.com – Perselisihan antara pengacara Agus Salim, Farhat Abbas, dan selebriti Denny Sumargo memanas pasca perselisihan donasi yang terjadi saat ini. Awalnya Denny mendatangi rumah pribadi pengacara Farhat Abbas dengan alasan ingin menghajar Sumargo. , menyusul komentarnya tentang masalah donasi Agustus.
Denny Sumargo atau Densu diketahui melontarkan komentar pedas dari Farhat Abbas.
Sehingga Farhat Abbas marah dan ingin mengalahkan Densu.
Mendengar pernyataan Farhat Abbas, Densu hendak mendatangi rumah pengacara tersebut dan menyelesaikan masalah tersebut.
Diakuinya, kedatangan Denny Sumargo hanya ingin dikalahkan oleh Farhat Abbas.
Namun Farhat Abbas dan Denny Sumargo tidak saling berhadapan sepanjang pertandingan.
Baru-baru ini, Farhat Abbas kembali mempertanyakan kedatangan Denny Sumargo ke rumahnya bersama wartawan.
Pengacara merujuk pada “Rakyat Makassar” karya Denny Sumargo.
“Orang Makassar tidak pernah berani kasar dan menghina orang Bugis, apalagi lewat video dan media! Saat ini mereka beraksen Jakarta, tapi kalau ke rumah saya mereka beraksen Makassar. Orang Makassar tidak kasar!” tulis Farhat Abbas di jejaring sosialnya seperti dilansir Selasa (11/5/2024).
Farhat Abbas menegaskan, orang Makassar yang dikenalnya tidak bersikap kasar terhadap orang lain.
“Tapi masyarakat Makassar selalu mengucap syukur dan terima kasih! (Farhat Abbas-pelindung kaum lemah) Pesan untuk t*e,” imbuhnya.
Farhat Abbas mengaku tidak melakukan tindak pidana apa pun dengan memukul Denny Sumargo.
Ia kemudian merujuk pada hukum adat dan komentar yang dilontarkan kepada Denny Sumargo.
“Siri adalah harga diri dalam arti filosofis! Ketika kita dihina dan harga diri kita terancam, Siri adalah alternatif di luar hukum atau hukum konvensional! Jangan membentak orang. Lalu beri tahu orang, jangan’ jangan marah!” kata Farhat.
Lalu tantanglah orang-orang itu untuk berduel! Lalu pergilah ke rumah-rumah penduduk untuk minta dipukul, minta dipukul, maka tuan rumah tidak akan dipukul! Maka tuan rumah sendiri akan takut dan para tamu akan menganggap dirinya tidak sopan. (bukan orang Makassar). Dan bukankah itu luar biasa!?” Dia menjelaskan.
Sementara kontroversi bermula dari sengketa sumbangan senilai Rp 1,5 miliar yang melibatkan Agus Salim dan Prativi Novianti alias Novi.
Denny Sumargo diketahui membantu Agus Salim dengan mengumpulkan donasi melalui channel YouTube miliknya.
Namun Agus Salim diduga tidak transparan soal uang sumbangan tersebut.
Agus Salim disebut-sebut menggunakan uang sumbangan tersebut untuk melunasi utang keluarganya.
Akibat sengketa uang sumbangan itu, Denny Sumargo dan Farhat Abbas pun ikut terlibat sebagai pengacara Agus Salim.
Denny Sumargo disebut-sebut mengecam Farhat Abbas ketika pengacara menyebut Denny Sumargo terlalu protektif terhadap pemilik yayasan, Novi.
Pengacara kondang itu menyebut Denny ingin memukul Sumargo.
“Hei Denny kamu bicara kasar, kalau kamu berani bicara padaku aku akan memukulmu, kamu siapa? Saya tidak takut, Andalah yang menghasut tindakan ini sampai terjadi, Anda banyak membela Novi,” kata Farhat Abbas seperti dikutip disinfecting2u.com dari saluran YouTube investigasi intensif.
Lebih lanjut, Farhat Abbas mengatakan Denny Sumargo telah diundang untuk mengklarifikasi seluruh pemberitaan soal sumbangan Agus Salim.
“Dia pernah ngomong ke saya. Saya ingin kita mediasi untuk memperjelas keadaan, tapi karena syaratnya kamera tidak bisa dibawa, kamera saja, wartawan tidak bisa dibawa. Siapa kamu Den?” kata Farhat Abbas.
Geram dengan pemberitaan yang semakin santer, Denny Sumargo akhirnya mendatangi langsung kediaman Farhat Abbas pada Minggu (03/11).
Pebasket sekaligus aktor tersebut langsung menegur Farhat Abbas.
“Dulu Bang Farhat mau pukul saya. Saya bilang kalau saya datang, dia boleh berbagi tempat. Tolong beritahu Farhat, mau di dalam atau di luar, saya tunggu,” kata Denny Sumargo seperti dikutip di YouTube saluran Denny Sumargo. Film pendek. Adu jotos pun terjadi, Farhat Abbas tampak berlari langsung ke Denny Sumargo.
“Densu (Denny Sumargo) minta saya pukul, tidak mungkin saya pukul, kalau saya pukul berarti hukum menjamin rakyat. Pukul PKL, pukul pembela yang lemah, itu salam kami. ,” jawab Farhat Abbas.
Akhirnya Denny Sumargo dan Farhat Abbas sepakat berdamai.
“Aku akhiri ini, aku tidak akan melanjutkannya lagi. Percayalah. Kedepannya jangan mencantumkan namaku disana seolah-olah aku berpihak pada salah satu pihak.” menengahi.” kata Denny Sumargo. (lagi)