Buntut Bunuh Ibu Kandung Pakai Gas Elpiji, Aipda Nikson Terancam Diberhentikan dari Polri

Jakarta, disinfecting2u.com – Ipada Nixon Pangaribuan alias Ukok diancam pemecatan dari Polri usai membunuh ibu kandungnya Harlina Sianper (60) dengan gas elpiji pada Minggu malam (1/12/2024). 

Kepala Prapam Polda Metro Jaya, Kompol Bambang Satwan, mengatakan pihaknya akan merekomendasikan pemecatan oknum polisi terhadap pihak-pihak yang terlibat.

Selain itu, Ipada N telah terdaftar sebagai pasien di RS Bayangkara Lantai 1 Pusdocas Polri sejak tahun 2020.

“Kami akan merekomendasikan kepada Kapolda Metro Jaya (Irjen Pol Karyoto) agar penampakan tersebut dinyatakan sebagai gangguan jiwa setelah ada penjelasan dari dokter,” kata Bombay kepada wartawan, Jumat (/////). 2024).

Sementara itu, Bambang Ipada tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai status pemecatan Ukok, apakah pemberhentian secara terhormat atau tidak. Sebab perkara ini akan diputuskan dalam kode etik persidangan

Bambang menjelaskan, sebaiknya Kapolda, SDM, dan Dokter Kesehatan mengikuti rekomendasi tersebut untuk mempertimbangkan kembali di mana ditemukan hasilnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang polisi bernama Nixon Pangaribuan alias Ukok di Polda Metro Jaya tega membunuh ibunya di Silungsi, Jawa Barat. 

Kapolsek Silungsi Kompol Wahu Maduransia membenarkan peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Minggu malam (1/12/2024). 

Wahoo mengatakan kepada tim media Jakarta pada Senin (2/12/2024): “Ketika Ny. Harlina melayani saksi, Ukok mendorong ibunya dari belakang dan ibunya langsung terjatuh. 

Wahu mengatakan, saat korban terjatuh, pelaku mengambil gas elpiji seberat 3 kg dari lokasi kejadian.

Saat itu, pelaku melemparkan gas seberat kg ke arah ibu yang terjatuh dalam kesedihan.

Saksi yang melihat kejadian itu ketakutan dan lari dari amarah Ukok. 

Di sisi lain, Kapolres Bogor AKBP Rio Wahu Angoro mengaku telah menangkap pelaku pembunuhan ibu kandungnya.

Terungkap pelakunya adalah seorang anggota polisi yang bertugas di jajaran Polda Metro Zair. 

“Pangkatnya bintara tinggi, inisial En. Jadi kita amankan dan masih diperiksa. Orangtuanya sempat adu mulut sehingga orang tuanya diserang,” ujarnya (ars/iwh).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top