disinfecting2u.com – Gus Miftah kembali menjadi sorotan setelah akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden.
Seperti diketahui, mundurnya Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden dipicu aksi viralnya yang mengejek penjual es teh bernama Sunhaji di Magelang beberapa waktu lalu.
Namun ternyata keputusan mundur tersebut tak lepas dari masuknya orang penting yang berpengaruh besar dalam kehidupan dosen kondang tersebut.
Dalam kajian yang ditayangkan di kanal YouTube keluarga Didik, Gus Miftah menjelaskan langkah mundurnya melalui proses konsultasi detail dengan KH. Syarif Hidayatullah atau Abah Syarif Sragen yang merupakan pembimbing spiritualnya dan orang yang sangat ia hormati.
“Banyak yang minta mundur. ‘Baca pengunduran diri?’ (katanya), ‘pensiun’ (saya jawab (Dia) memberi saya izin,” kata Abah Syarif di saluran YouTube GMT Studio Channel, Rabu (18/12/2024). Abah Syarif juga mengungkapkan bahwa dia berperan penting dalam Gus Perjalanan karir Miftah termasuk saat menerima jabatan utusan khusus presiden.
“Sebenarnya Gus Miftah akan diangkat menjadi utusan khusus presiden, itu pendapat Syarif Hidayatulloh, itu pendapat saya. Kalau Abah Syarif tidak mengizinkan, (dia) tidak akan menandatangani,” lanjut pemimpin Nurul Huda Sragen. Pondok Pesantren.
Namun, saat Gus Miftah mendapat tekanan untuk mundur, Abah Syarif pun mendukung keputusan tersebut diambil secara hati-hati.
Mengunggah video terbarunya dari konferensi tersebut, Gus Miftah rupanya menyinggung persoalan tersebut.
Padahal sebelumnya jemaah memberi kode bahwa Miftah akan mendapat keuntungan materi karena berbicara tentang kebaikan Sugiri Sancoko.
“Itu cair, matamu cair. Nih, kenapa hilang, cair,” kata Gus Miftah di YouTube keluarga Didik.
Meski Gus Miftah termasuk sosok yang sangat disegani, Abah Syarif mengaku tak selalu mendukung setiap gerak-gerik muridnya, apalagi saat Miftah menuai kontroversi terkait prank penjual es yang viral.
“Saya tidak menganjurkan dan tidak menyombongkan diri,” tegas Abah Syarif seraya menekankan pentingnya tanggung jawab pribadi atas tindakan seseorang.
Pernyataan Gus Miftah dan Abah Syarif menimbulkan reaksi berbeda dari netizen.
Ada yang mendukung pengunduran diri ini sebagai bentuk pertanggungjawaban, namun banyak juga yang mengkritik sikap Miftah terhadap kontroversi yang melingkupinya.
“Pak Kiai Syarif, bukankah lebih baik kesalahan itu diperbaiki? Daripada membelanya dengan alasan yang tidak jelas,” tulis salah satu pengguna media sosial.
Kini, Gus Miftah sudah mengundurkan diri sebagai utusan khusus presiden, namun keputusannya masih menjadi perdebatan.
Kontroversi ini menjadi pengingat akan pentingnya integritas dalam setiap lini kehidupan, baik dalam agama maupun pemerintahan. (asli)