Bukan Kucing dan Burung, Ternyata Hewan ini Selalu Dipuji dan Dibenci Kata Gus Baha Gegara Dua Punya Sifat…

disinfecting2u.com – Pendakwah kondang KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha mengatakan bahwa satu hewan mendapat pujian dan kritik tetapi tidak kucing atau burung dan Gus Baha mengatakan bahwa kucing dan burung adalah hewan peliharaan yang sangat umum.

Meski demikian, Gus Baha mengatakan, kucing dan burung bukanlah hewan yang selalu bisa dipuji dan dicaci-maki.

Gus Baha menyatakan, alasan hewan ini dipuji dan dicerca karena memiliki dua ciri.

“Anjing mempunyai dua sifat yang bertolak belakang,” kata Gus Baha, Selasa (17/12/2024) dalam ceramah yang diadaptasi dari video pendek di channel YouTube NASEHAT ULAMA.

 

Kucing merupakan salah satu hewan kesayangan yang selalu dipedulikan dan dirawat oleh manusia.

Umumnya banyak orang yang memelihara kucing karena tingkah lakunya yang selalu lucu dan wajahnya yang lucu.

Kedua hal ini selalu membuat pemiliknya senang saat merawat kucingnya dengan penuh kasih sayang.

Kucing juga mempunyai tempat yang istimewa karena merupakan salah satu hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW.

Kisah tersebut menggambarkan pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan seekor kucing di halaman Masjid Nabawi.

Saat itu Nabi Muhammad SAW hendak salat di Masjid Nabawi, namun beliau melihat seekor kucing, maka beliau menutupi hewan tersebut dengan sepotong pakaiannya.

Setelah itu kucing tersebut sangat beruntung karena Nabi Muhammad SAW memeliharanya dan menamakannya “Moezza”.

Tiba-tiba, kucing menjadi hewan yang lucu dan menggemaskan sehingga bisa menjamin orang tuanya selalu sehat dan bahagia.

Selain kucing, kami menyarankan semua orang untuk menyayangi burung, meskipun kita menjadikannya sebagai hewan peliharaan di rumah.

Sebagaimana dalil Al-Qur’an surat An Nur ayat 41 yang berisi penjelasan mengenai anjuran untuk tidak menyakiti hewan, Allah SWT berfirman:

Kehendak Tuhan, Kehendak Tuhan, Kehendak Tuhan, Kehendak Tuhan, Kehendak Tuhan

Artinya: “Tidakkah kamu mengetahui (Nabi Muhammad) bahwa sesungguhnya kepunyaan Allah segala yang ada di langit dan di bumi, dan burung-burung yang mengepakkan sayapnya selalu memberikan janji. Sesungguhnya masing-masing dari mereka mengetahui do’anya dan tasbihnya. semua – Mengetahui apa yang mereka lakukan.” (QS.An Nur, 24:41)

Dalam hadis riwayat Imam Bukhari, beliau menceritakan kisah seorang anak kecil bernama Abu Umair yang memberi makan seekor burung bernama Nughair, sebagai berikut:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْسَنَ النَّا نَ لِي ٌ يُقَالُ لَهُ أَبُو عُمَيْرٍ – nama مَا فَعلَ النُّيْرُ» كَانَ يَلْعَبُ بِهِ

Artinya : “Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah seorang laki-laki yang akhlaknya paling baik. Aku mempunyai seorang adik laki-laki bernama Abu Umair. , dia berteriak: ‘Wahai Abu Umair, bagaimana dengan Nughair?’ Nughair adalah burung yang biasa dimainkan Abu Umair.” (HR.Bukhari)

Namun anjing juga merupakan hewan peliharaan yang memiliki kecerdasan tinggi. Kehadiran hewan ini dapat memberikan keuntungan dalam perawatan di rumah.

Anjing juga merupakan hewan yang sering dianggap menjijikkan dan dijauhi oleh umat Islam.

Fakta bahwa anjing mengandung kotoran, terutama pada air liurnya, menjadi alasan umat Islam menghindari hewan tersebut.

Rasulullah SAW dalam sebuah hadits sejarah menjelaskan bahwa pahala seseorang dapat berkurang jika ia memelihara anjing tanpa alasan:

Bagaimana cara menangani masalah ini dengan benar?

Artinya: “Barang siapa mempunyai anjing yang bukan anjing pemburu, penjaga ternak, atau penjaga kebun, maka pahalanya dikurangi dua qirat setiap harinya.” (HR.Muslim)

Sebagai pendakwah yang kharismatik, Gus Baha mengatakan, anjing memiliki dua sifat. Pertama, properti ini mengandung hal positif.

Kualitas positif ini merupakan ciri khas anjing dan tidak ada hewan lain yang memilikinya.

“Dalam bab yang mengagung-agungkan ilmu, tidak ada hewan yang mudah menerima ilmu seperti apa? Anjing,” ujarnya.

Dalam Al-Qur’an, murid kesayangan Mbah Moen mengatakan, anjing mengandung istilah “muqalibin” sebagai hewan yang mudah dipahami jika diajarkan oleh manusia.

Kutipan tentang anjing sebagai hewan yang cerdas ia ambil dari penjelasan ayat 4 surat Al Maidah, Allah SWT berfirman:

يَسْـَلُوْنَكَ مَاذَآ اُحِلَّ لَهُمْۗ قُلْ اُحِلَّ لَكفَّ لَكفَُُكُمُ مَ ّآ اَمْسكْنَ عَلَيْكُمْ وَاذْكُروا اسْمَ Kehendak Tuhan الْحِسَابِ

Artinya: Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad), “Apa yang dibolehkan bagi mereka?” Katakanlah: “Yang halal bagimu adalah (makanan) yang baik dan (hasil tangkapan) dengan berburu binatang yang telah diajarkan kepadamu untuk diburu, yang telah diajarkan kepadamu sesuai dengan apa yang telah Allah ajarkan kepadamu. Maka makanlahlah binatang yang mereka tangkap itu untukmu201) dan menyebut nama Allah (ketika kamu melepaskannya (QS. Al Maidah, 5:4)

Kemudian pendakwah asal Rembang ini punya sifat negatif lainnya. Anjing memiliki sisi binatang yang rakus.

Selain serakah, anjing tidak pernah merasa puas, yang merupakan ciri negatif dari hewan tersebut.

Karena keserakahan dan ketidakpuasan tersebut, manusia khususnya umat Islam selalu membenci anjing.

Tapi dia punya kualitas yang sangat buruk, yaitu dia tidak pernah puas, tutupnya.

(kebahagiaan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top