disinfecting2u.com – Kontroversi Miftah Maulana Habiburrahman, atau biasa disapa Gus Miftah, terus berlanjut.
Ia meminta maaf kepada penjual es krim yang menyinggung dirinya hingga mengundurkan diri sebagai utusan khusus Presiden Prabowo, namun masyarakat tetap memilih Gus Miftah.
Terbaru, santer heboh soal klaim Gus Miftah yang menyebut dirinya merupakan generasi ke-9 keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari.
Pernyataan Gus Miftah itu langsung dibantah oleh Raden Kunto Pramono, keturunan kedelapan Kiai Ageng Besari.
Ternyata nama Miftah dan ayahnya tidak tercantum dalam silsilah Kiai Ageng Besari.
“Tidak ada di silsilahnya. Apalagi kalau itu milik istrinya, Kiai Ageng Muhammad Ilyas, semoga nanti bisa kita ketahui,” kata Raden Kunto Pramono, dilansir dari program Apa Kabar Indonesia tvOne. Bahkan banyak netizen yang meragukan Gus Mifta tak pantas menyandang gelar ‘Gus’.
Julukan Gus merupakan sebutan atau julukan untuk anak laki-laki, khususnya putra-putra pendeta, kyai, atau tokoh-tokoh terhormat.
Sementara Raden Kunto Pramono menyinggung sosok pahlawan Indonesia HOS Tjokroaminoto.
Dijelaskannya, HOS Tjokroaminoto sebenarnya memiliki keturunan Kiai Ageng Besari.
“Karena kalau HOS Tjokroaminoto benar-benar keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari, maka itu bukti yang sah. Nah, kalau Miftah memang keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari, maka buktikan sah. Saya bangga juga. Te Sebagai seorang dzurriynyah (keturunan) Tegalsari,” jelasnya.
Hal ini membuat warganet mengaitkannya dengan artis Maia Estianty.
Maia Estianty dikenal sebagai cucu pahlawan nasional Haji Oemar Said (H.O.S) Tjokroaminoto.
Jadi kalau mau mengklaim dan menggunakan gelar keturunan Kiai Ageng Besari, Maia Estianty punya hak lebih, kata jurnalis FNN Hersubeno Arief, seperti dilansir kanal YouTube Hersubeno Point.
Laki-laki biasa dipanggil Gus, dan perempuan dipanggil Ning.
Meski sudah jelas, Maia Estianty tak pernah mengakui dirinya merupakan keturunan HOS Tjokroaminoto dan Kiai Ageng Besari.
Namun hingga saat ini Maia tidak pernah mengakuinya, apalagi menggunakan gelar Ning, karena menurut Maia sangat sulit mempertahankan nama besar bersama Tjokroaminoto, kata Hersubeno Arief. (tsy)
