Sidoarjo, disinfecting2u.com – Seekor buaya berukuran besar sepanjang 4 meter muncul di kawasan Buduran, Sidoarjo. Buaya berukuran besar ini biasa ditemukan di kawasan pantai Sidoarjo, tepatnya di kawasan kota Segoro Tambak.
Kejadian tersebut mengejutkan warga sekitar dan kali ini terjadi di Dusun Kepetingan, Desa Savohan, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Buaya sepanjang 4 meter ini viral dan diunggah di media sosial oleh seorang nelayan yang sedang memancing di laut.
Menurut Zahid, para nelayan yang melihat langsung buaya besar tersebut mengungkapkan, penampakan buaya tersebut bukanlah hal baru bagi para nelayan di kawasan tersebut.
Ketika kita melihat buaya yang berukuran besar dan tinggi, kita sudah terbiasa melihatnya sebagai nelayan. “Kami sering melihatnya karena habitatnya di sekitar sungai dan pantai,” kata Zahid.
Rupanya, beberapa warga sekitar dan nelayan mengetahui keberadaan buaya muara di kawasan tersebut. Konon buaya ini sering terlihat saat musim hujan, saat debit sungai meningkat dan permukaan laut turun.
Meski demikian, warga sekitar dan nelayan mengaku tidak khawatir dengan keberadaan satwa liar tersebut, karena mereka berurusan dengan buaya.
“Kalau tidak mengganggu, kita tidak akan ada masalah. “Mari kita berhati-hati dan menjaga jarak,” ajaknya.
Sementara itu, menurut Faizi, seorang nelayan di Desa Segoro Tambak, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, kemunculan buaya raksasa sepanjang 4 meter saat dihubungi, Senin (23/12) kemungkinan merupakan kehadiran buaya lain yang sejenis. di sini
“Iya pak, walaupun dekat dengan pantai daerah sidoarjo, tapi dikira buaya disini tidak bisa jauh gan, dan masih ada buaya lain yang ukurannya sama, karena pada banjir besar kemarin yang berukuran raksasa. buayanya muncul lagi, meski tidak diperlihatkan semuanya,” ujarnya.
Faizin juga mengatakan, habitat buaya muara sering terekspos karena lokasi penangkapan ikan kita dekat dengan habitatnya. Ada pula nelayan yang merasa khawatir saat melaut di pesisir timur Sidoarjo.
“Saat kami pergi memancing, kami khawatir dan khawatir, apalagi jika kami pergi pada malam hari,” tutupnya.
