disinfecting2u.com – Novel Habib Alaydrus kerap disaksikan para peziarah yang kerap membawa bunga bertebaran ke kuburan. Ia juga menemukan banyak orang yang menghabiskan waktunya membaca novel Sura Yasin Habib Alaydrus memahami realitas kebiasaan jamaah haji. Hal ini mengacu pada sejumlah kegiatan yang dilakukan seperti menabur bunga dan melaksanakan Surah Yasin.
Habib Novel Alaydrus mengambil kisah Rasulullah SAW, awal mula menabur bunga hingga Surah Yasin menjadi tradisi ziarah kubur.
Habib Novel Alaydrus mengatakan, menanam bunga hanyalah salah satu bentuk tradisi saat ini. Sebelumnya, kegiatan perjalanan mengambil bentuk lain.
Jadi rasul capek petik dua kelopak bunga matahari, di kebun, tapi terpaksa ambil, tapi shalatnya lebih praktis, kata Habib Novel Alaydrus kepada disinfecting2u.com dari saluran YouTube. Madani Belajar Islam, Rabu (16/10/2024).
Khatib kelahiran Surakarta ini menjelaskan, kegiatan tersebut sangat aneh. Namun ada kebiasaan yang patut diketahui ketika Rasulullah SAW menggunakan dahan tersebut ketika berada di sekitar kuburan.
“Perbuatan Nabi tidak biasa, Nabi menanam ranting di kuburan orang, ini bukan hal yang biasa Nabi lakukan dan belum pernah dilihat oleh para sahabatnya,” jelasnya.
Habib Novel mengatakan, ada rahasia di balik kegiatan penanaman ranting tersebut di kuburan. Hal ini mengacu pada kegiatan yang dijelaskan di atas.
Habib Novel melaporkan, kegiatan tersebut menimbulkan spekulasi dari para sahabat Rasulullah SAW.
“Masyarakat memanfaatkan kuburan sebagai taman, makanya para sahabat bertanya kepada Rasulullah kenapa melakukan hal tersebut? Lalu Rasul menjawab laallahu,” jelasnya.
Ungkapan “laallahu” menjadi sorotan, yang menjadi makna tersembunyi yang disadari Rasulullah SAW. Frasa ini memiliki arti “harapan”. Meski demikian, Habib Novel mengatakan maknanya tidak boleh disalahartikan agar tidak terjadi penafsiran baru.
Terjemahan Laalla, dia menyiksa mereka berdua dan Allah Ta’ala akan memberi pencerahan pada mereka, sedangkan pelepah kurma belum kering, sedangkan masih basah, ”tegasnya.
Ia merinci, ada persiapan untuk pohon kurma yang ditanamnya. Materi ini mempunyai makna isi berupa tasbih.
“Ditanam Rasul, maksudnya apa? Kata Rasul, mumpung masih basah dan masih hijau, barulah Allah jelaskan,” jelasnya.
“Dan itu sifat Allah, kalau Allah membuka rahmat-Nya, maka Dia tidak akan menutupnya lagi,” lanjutnya.
“Jadi dia diringankan, Tuhan tidak akan membebani dia dengan siksa lagi, artinya berkat apa yang dilakukan rasul di dalam kubur, Tuhan akan mengampuninya,” ujarnya.
Wallahu A’lam Bishawab.
(datar)