disinfecting2u.com – Khatib Buya Yahya kerap melihat jamaah sengaja meletakkan tas yang dibawanya di perbatasan saat salat berjamaah, kata Buya Yahya seraya menambahkan tas tersebut disimpan di depan sajadah agar tidak hilang. dan aman
Buya Yahya memahami tas yang disimpan di mana pun selain di depan sajadah saat salat berjamaah di masjid berisiko hilang.
Selain hilang, menurut Buya Yahya, penempatan tas yang hati-hati di masjid bisa menyebabkan jamaah tidak khusyuk dalam menjalankan salat.
Ibu-ibu menaruh tas penuh uang di depannya, kata Buya Yahya di kanal YouTube Al-Bahjah TV dalam pidatonya, Minggu (12/08/2024).
Sholat berjamaah ini merupakan bagian ibadah terpenting yang dianjurkan kepada umat Islam oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Sholat berjamaah dapat memberikan banyak manfaat, antara lain pahala yang lebih besar dibandingkan sendirian, mendapat perlindungan dari Allah SWT hingga terhindar dari godaan setan.
Maka doa bersama dapat dengan cepat menghapus segala dosa dan kembali ke keadaan suci. Derajatnya pun semakin meningkat karena karunia Allah SWT.
Dalam sebuah hadits riwayat Abdullah bin Umar menjelaskan bahwa nasehat sholat berjamaah yang paling populer dapat mengangkat derajat seseorang, Rasulullah SAW bersabda:
“Sholat berjamaah dua puluh tujuh derajat lebih utama dibandingkan sholat sendirian.” (HR. Bukhari nomor 609 dan 610 dan Muslim 1036 dan 1039)
Anjuran menunaikan shalat berjamaah di masjid lebih utama dibandingkan di rumah, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Musa dalam haditsnya, Rasulullah SAW bersabda:
“Orang yang paling banyak pahala shalatnya adalah orang yang paling jauh (jarak rumahnya dengan masjid), karena merekalah yang paling jauh dalam perjalanan menuju masjid. Dan orang yang menunggu shalat hingga ia shalat dengan imam mempunyai pahala yang lebih besar dari pada orang yang shalat lalu tidur.” (HR.Bukhari dan Muslim)
Namun terkadang masyarakat kurang memperhatikan pentingnya hambatan dalam doa bersama.
Adapun batasan salat berjamaah dijelaskan bahwa jamaah dan imam maksimal 300 dzirah. 1 dzira berukuran sekitar 24 inci.
Jika jamaah dapat melihat setiap gerak-gerik imam, maka sah-sah saja memasang penghalang untuk salat berjamaah.
Kemudian pegangannya juga menjadi salah satu pembatas sholat yang menganjurkan umat Islam berada di barisan depan dan wanita di belakang.
Namun, pembangunan tembok yang berfungsi sebagai pembatas salat dilarang keras, kecuali diperuntukkan bagi komunitas perempuan.
Dalam penjelasannya, yang dia maksud adalah praktik kebanyakan orang yang sengaja menyimpan tasnya di depan sajadah. Hal ini terkait dengan penggunaannya sebagai penghalang dalam shalat.
Alasan orang meletakkan tas di depannya saat salat adalah karena takut barang berharga yang ada di dalamnya akan diambil oleh orang yang lalai.
Tas yang diletakkan di depan sajadah sebagian besar berisi dokumen-dokumen penting, antara lain ijazah, uang tunai, dompet, KTP, dan lain-lain, yang dinilai sangat berharga.
Soal hukum tas di depan sajadah, Buya Yahya tidak mempermasalahkan jika ada orang yang sengaja menaruhnya, bukan sampai hilang.
Bagi Buya Yahya, tas juga menjadi salah satu sarana pembatas salat sederhana.
“Harus ada sutra, jangan ditaruh di punggung,” jelasnya.
Dalam bahasa Arab, zeta berarti pembatas tempat diletakkannya sesuatu di depan sajadah, baik saat shalat sendiri maupun berjamaah.
Berbagai macam benda bisa menjadi sutra, termasuk tongkat, tanah yang ditata rapi, dan banyak lagi.
Kehadiran sutra sangat bermanfaat agar tidak ada orang lain yang melewatkannya. Selain itu, jika Anda bekerja di tengah, itu akan menjadi jalan bagi orang untuk masuk dan keluar masjid.
Pengurus LPD Al Bahjah juga menyoroti pentingnya penggunaan sutra sebagai pembatas sholat.
Oleh karena itu, jika tas ditinggalkan ada tiga kerugiannya, pertama tidak ada prioritasnya, kedua tidak khidmat, dan ketiga ada resiko tasnya hilang, jelasnya.
Anjuran penggunaan sutera dalam shalat diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al Khudri dari haditsnya, Rasulullah SAW bersabda:
Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah
Artinya: “Jika seseorang berdoa, berdoalah sambil melihat sutra dan mendekatlah.” (HR.Abu Dawud)
(secara tidak sengaja/tidak disengaja)