LEMBARAN Bojan Hodak Pasang Badan Bela Bek Naturalisasi Timnas Indonesia Usai Lakukan Blunder dan Jadi Biang Kekalahan Persib di AFC Champions League 2

Bandung, disinfecting2u.com – Pelatih Persib Bojan Hodak membela Victor Igbonefo yang melakukan kesalahan pada laga melawan Zhejiang FC. Menurutnya, setiap pemain bisa saja melakukan kesalahan.

Bek alami ini bertanggung jawab atas kekalahan timnya pada leg kedua Grup F Liga Dua AFC Champions 2024/2025. 

Hanya beberapa detik memasuki lapangan setelah menggantikan Kakang Rudianto, ia gagal mempertahankan lapangan dari ancaman lawan.

Kepalanya terjatuh saat menyapu bola ke kaki pemain lawan. 

Tanpa ampun, Jean Evrerd Kouassi mencetak gol dan memulangkan Persib tanpa poin dari stadion Huanglong Sports Center, Hangzhou, China, Kamis (3/10/2024) lalu.

Sang pelatih meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan bek tersebut. Menurutnya kontribusi Igbonefo untuk Persib tidak main-main, ia sudah menjadi bagian penting sejak musim 2018 meski pindah pada musim 2019.

“Sayang sekali jika menyalahkan dia atas kesalahan ini. Ini bisa terjadi pada siapa saja. Orang ini sudah lima tahun terakhir bermain untuk klub,” kata Bojan Hodak di OLAHRAGA Jabar Arcamanik, Bandung, siang Maret (8/10).

Igbonefo merupakan pemain yang selalu memberikan yang terbaik di lapangan. 

Sang bek bahkan harus menghadapi patah tulang di bagian wajahnya saat mencetak gol ke gawang Persebaya di Piala Presiden 2022.

“Dua tahun lalu dia mendapat pukulan di wajahnya, dia hampir mati di lapangan. Dan sekarang beberapa orang membicarakan bagaimana dia meninggalkan tim. Dengan siapa kamu berbicara seperti itu?” keluh Bojan Hodak.

 

Pelatih asal Kroasia ini mengatakan, wajar jika pemain melakukan kesalahan. 

Sebaliknya, ia mengapresiasi Igbonefo yang mengakui kesalahannya dan juga bertanggung jawab atas kesalahannya.

“Setiap pemain bisa melakukan kesalahan dan Victor adalah seseorang yang langsung berbicara kepada publik bahwa dia mengakui kesalahannya. Dia mendatangi saya dan berkata ‘maaf pelatih, ini kesalahan saya’ dan itu bisa terjadi pada siapa pun,” ujarnya. .

“Saat saya melawan Port, saya memainkan Irianto dan dia juga melakukan kesalahan. Tapi saya tidak menyalahkan dia karena ini bagian dari permainan,” lanjut pelatih berusia 53 tahun itu.

Saat ini banyak yang menginginkan Igbonefo hengkang dari tim karena dialah penyebab masalah tersebut. 

Namun Bojan mengatakan masyarakat tidak mengetahui kondisi di dalam tim dan berbicara seolah-olah memahami segalanya.

“Saat mereka masuk ke dalam stadion, hampir semua orang yang masuk ke dalam stadion berusia di bawah 30 tahun, mereka sepertinya menganggap dirinya lebih baik dari para pemain di lapangan,”

 

“Semua orang yang berusia di atas 30 tahun, mereka mengira mereka adalah pelatih yang lebih baik dari saya. Mereka mengajari saya. Meski mungkin setengahnya belum pernah menendang bola,” ujarnya.

Karena itu, Bojan akan terus mengandalkan Igbonefo sebagai bagian dari timnya. Pasalnya, tim masih membutuhkannya dan dengan pengalamannya ia akan mampu mengatasi situasi tersebut dan tidak terpengaruh oleh hujan kritik yang menerpa dirinya.

“Victor adalah bagian dari tim kami, tapi inilah yang terjadi dan dia adalah pemain berpengalaman. Jadi kami akan terus menggunakan dia di sisa liga musim ini,” tutupnya. (dua / lebih muda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top