disinfecting2u.com – Kasus pelecehan terhadap Agus Buntung alias I Wayan Agus Suartama (IWAS) masih menjadi sorotan hingga saat ini.
Sejauh ini, 15 perempuan telah terbunuh. Bahkan, sebagian dari mereka masih di bawah umur.
Awalnya, Agus membantah dicabuli karena kondisi fisiknya yang tidak normal.
Namun kesaksian tersebut telah diperiksa silang oleh Polda NTB. Agus dikenal sebagai sosok yang berwibawa.
Di sisi lain, Aktivis dan pembuat konten Guru Gembul memaparkan hasil psikoanalisis metode penipuan yang dilakukan Agus untuk menangkap korbannya yang mudah dikendalikan.
“Kemudian Agus banyak menggunakan teknik dan jutsu psikologis untuk mengeksploitasi perempuan, kelemahan psikologis perempuan, menipu mereka dan memperkosa atau menganiaya mereka,” kata Guru Gembul di saluran YouTube miliknya, Senin (9/12/2024).
Selain itu, Ia juga menjelaskan banyaknya teknik psikologis yang digunakan Agus untuk menjebak korbannya.
1. Dosa
Dalam jenis kendali ini, “korban” tidak berdaya; Yang lainnya melibatkan penciptaan atau penekanan rasa bersalah sampai mereka merasa bersalah dan pantas menerima hukuman.
Guru Gembull menjelaskan: “Trik pertama Agus, korbannya perempuan dan sangat mudah digunakan. Karena pengalaman masa lalunya, dia menekankan rasa bersalah (korban) sedalam mungkin.” .
Agus yang menanamkan rasa bersalah yang mendalam, menangkap korban dan akhirnya meminta korban menuruti solusi yang ditawarkannya.
2. Manipulasi terselubung.
Pengendalian pikiran jenis ini sulit dideteksi, apalagi jika dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Sederhananya, Trik ini menipu korbannya untuk berpikir; Hal ini dilakukan secara halus dengan mempengaruhi orang lain untuk merasakan dan melakukan apa yang mereka lakukan.
“Kemarin Agustus, aku langsung kaget dengan kata-katanya, ‘Kamu nggak kayak orang lain yang urus kamu, kamu mau selingkuh sama orang itu?’ Tidak, sejujurnya saya tidak berpikir demikian. Ya,” jelas Guru Gembul.
Dalam hal ini, Agus berbeda dengannya. Membandingkan pengalaman orang lain dengan berpura-pura lebih baik dari orang lain.
3. Mentalitas korban
Ini mengacu pada mentalitas di mana seseorang atau sekelompok orang memandang dirinya sebagai korban dari keadaan atau tindakan negatif orang lain.
Dalam hal ini, Guru Gembul menjelaskan, Agus tidak membahayakan orang lain dan tidak pantas dipercaya karena dia adalah “korban” atau pihak yang dirugikan.
Dari video yang viral di media sosial, Agus mengaku tetap harus menjaga ibunya.
“Meski kami berdua di rumah, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Ibuku masih mandi, tidak seperti anak laki-laki lainnya. “Mari kita perjelas, anak-anak ini memanfaatkan Anda,” kata Agus dalam video tersebut.
Dalam hal ini, Agus menekankan kelemahannya karena tidak memiliki tangan; Oleh karena itu, korban meyakini dirinya tidak melakukan perbuatan berbahaya.
“Agus sangat baik,” kata Guru Gembull. Saya tidak bisa berbuat apa-apa dan orang lain membantu saya. Jadi jangan menyangkalku.
4. Menerapkan ajaran spiritual.
Manipulator jenis ini menggunakan ajaran dan trik kriminal untuk menyembunyikan bayangannya agar sesuai dengan agenda rahasianya.
“Jadi dalam hal ini Agus menggunakan teknik yang sangat bagus, dalam rekaman itu dia mengatakan kepada perempuan itu, ‘Oh, tidak perlu, kamu tidak perlu tahu kenapa aku tahu. ‘Rahasia)'” sang guru jelas.
Agus menganggap dirinya seorang paranormal dan memiliki kesaktian, kemampuan membaca pikiran orang lain. Akibatnya banyak korbannya.
Pada kesempatan ini, Guru Gembul memberikan nasehatnya untuk selalu mewaspadai cara-cara manipulatif tersebut dan tidak mudah terpengaruh serta memahami perkataannya dengan lebih baik.
(ka)