BI Bongkar Biang Kerok Rupiah Anjlok, Efeknya Bikin Was-was

Jakarta, tvonews.com – Bank Indonesia (BI) mengungkap penyebab nilai tukar rupiah terus melemah. Hal ini antara lain disebabkan oleh ketidakpastian pasar keuangan dan semakin memanasnya ketegangan geopolitik di beberapa kawasan yang menyebabkan nilai tukar rupee terpuruk. Hal itu diungkapkan Gubernur BI Perry Warjiyo saat jumpa pers rapat dewan di kantornya, Rabu (16/). 10/2024).

Perry menjelaskan, tren penurunan suku bunga acuan di negara maju seperti Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan terus berlanjut. Namun, masih belum diketahui kapan perang akan berakhir di beberapa wilayah.

“Pelemahan ini dipengaruhi oleh meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global akibat geopolitik di Timur Tengah,” jelasnya.

Rupee beberapa waktu lalu sempat menyentuh level tertingginya di level Rp 15.000 per dolar AS, lalu melemah tajam ke level Rp 15.600 per dolar AS.

Perry menambahkan, jika dilihat dari awal tahun, depresiasi rupee hanya 1,17%. Lebih baik dari mata uang Thailand, Korea Selatan, dan Filipina. 

“Rupee lebih baik dibandingkan depresiasi mata uang lainnya,” ucapnya.

Perry mengatakan ketidakpastian perekonomian global semakin meningkat disebabkan oleh banyaknya perbedaan arah kebijakan moneter di berbagai bank sentral di seluruh dunia. 

Di sisi lain, konflik geopolitik di kawasan Timur Tengah juga mengganggu stabilitas pasar keuangan global.

“Ketidakpastian pasar keuangan global kembali meningkat akibat konvergensi kebijakan moneter di negara maju dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah,” kata Perry.

Ia mengatakan ketidakpastian aktivitas ekonomi global dan pasar keuangan akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi global stagnan di kisaran 3%.

“Di bidang perekonomian, diperkirakan pada tahun 2024 pertumbuhan global akan tumbuh sebesar 3,2% dengan kecenderungan melambat,” ujarnya (nba).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top