Jakarta, disinfecting2u.com – Maarten Paes dari FC Dallas baru memainkan satu pertandingan domestik untuk tim nasional Indonesia.
Namun pada debut kandangnya, Maarten Paes dihadiri lebih dari 80.000 suporter timnas Indonesia.
Perjalanan Maarten Paes ke luar negeri tidaklah mudah. Setelah menerima paspor Indonesia, Maarten Paes tidak bisa langsung hadir karena kendala pengiriman dari pemerintah.
Hingga akhirnya tiba saatnya debut, saat membela Timnas Indonesia dengan skor 1-1 di laga tandang Arab Saudi.
Setelah itu, Maarten Paes memikirkan sesuatu yang lebih dari sekedar mendatangkan poin dari Arab Saudi, yakni dukungan khusus dari pendukung tuan rumah timnas Indonesia.
Ia berhasil tampil baik saat Timnas Indonesia menahan imbang Australia tanpa gol di Stadion Gelora Bung Karno pada September lalu.
Maarten Paes menghentikan dua game dalam perebutan gelar.
Kesuksesan Maarten Paes membuahkan hasil yang baik, tidak hanya ia mencetak dua poin penting di dua game pertama, namun ia juga mendapatkan ketenaran mendadak.
Ia berhasil mencatatkan dua juta pengikut di Instagram, dan yang terpenting adalah mengingat di mana asal usulnya.
Berbeda dengan anak pemain lainnya, Maarten Paes merupakan seorang pelari namun tidak memiliki darah Indonesia.
Ia memiliki ikatan dengan Indonesia melalui neneknya yang lahir dan besar di Kediri hingga kembali ke Belanda pada Perang Dunia II.
Sebelum debut, neneknya telah meninggal dunia, namun ia kemudian kembali berhubungan saat bekerja di timnas Indonesia.
“Hubungan dengan Indonesia berasal dari nenek saya, dia adalah orang yang spesial bagi saya, kakek dan nenek saya seperti orang tua Tuhan,” kata Paes kepada FIFA, Selasa (10/8/2024).
Maarten Paes mengaku bukan orang baru dalam mengenal budaya dan makanan Indonesia, semua itu diolah berdasarkan tradisi keluarganya yang sangat mencintai Indonesia, meski sudah puluhan tahun tak kembali ke Kediri.
Maarten Paes berkata: “Nenek saya selalu mengajari saya tentang budaya Indonesia hingga saya tahu saya bisa membela timnas Indonesia (melalui naturalisasi).
Maarten Paes masih ingat jelas saat PSSI mendekatinya untuk bermain di timnas Indonesia.
Saat ini datang bersamaan dengan neneknya yang sakit parah dan akhirnya meninggalkan dunia selamanya.
“Kenangan ini adalah saat terakhir kami bersama, dan saya masih ingat betapa spesialnya momen saya bercerita kepadanya tentang hadiah ini,” kata Maarten Paes.
Maarten Paes masih ingat senyuman terakhir neneknya saat memberitahunya akan bermain untuk timnas Indonesia.
“Itu adalah keputusan yang mudah, sayangnya dia meninggal awal tahun ini, sehingga dia tidak bisa melihat debut saya,” kata Maarten Paes. (hfp)