Belum Wudhu dan Berhijab Memangnya Boleh Membaca Al-Quran? Ustaz Adi Hidayat Beberkan Tentang Bab Bersuci

disinfecting2u.com – Ustaz Adi Hidayat menceritakan kisah seorang muslimah yang membaca Alquran tanpa mandi dan tanpa berhijab.

Ustaz Adi Hidayat mengatakan, mandi bersama wanita berhijab merupakan tanda harus bersih saat mengaji.

Ustaz Adi Hidayat mengatakan, keharusan membaca Al-Qur’an tidak boleh ada dalam hada tinggi, hal ini bisa dilakukan melalui proses penggunaan air untuk mandi dan hijab untuk melindungi aurat.

Namun banyak masyarakat khususnya kaum perempuan yang tidak sempat menggunakan air untuk berwudhu dan menggunakan hijab serta cepat membaca Al-Qur’an.

Ilustrasi mengaji tanpa mandi dan tanpa berhijab. (Pixabay)

disinfecting2u.com Diberitakan dari tayangan kanal YouTube resminya pada Rabu (10/02/2024), Ustad Adi Hidayat membahas tentang amalan bersuci Al-Quran dalam surah tersebut.

Sebagaimana dijelaskan Ustaz Adi Hidayat pada bab wudhu, para ulama mengatakan bahwa orang yang tidak berwudhu tetap bisa membaca Al-Qur’an.

Namun, Direktur Quantum Akhyar Institute ini menegaskan, berwudhu mutlak wajib saat membaca Al-Quran.

“Semua ulama sepakat mengingat orang yang tidak mandi, tetap boleh menyentuh atau membaca (Al-Qur’an) meski tidak penting,” kata Ustaz Adi Hidayat.

“Tapi yang terpenting adalah membasuh badan,” lanjutnya.

Hal tersebut disampaikan Ustaz Adi Hidayat, karena masih banyak masyarakat yang belum mandi dan bingung dengan hukum serta berniat membuka ayat suci Alquran.

Ilustrasi berwudhu sebelum membaca Al-Qur’an. (Foto)

Terutama bagi mereka yang peduli akan rasa hormat yang harus diikuti ketika membaca Al-Quran.

Selain itu, Ustaz Adi Hidayat juga menyinggung tentang menstruasi perempuan dalam konteks penggunaan Al-Qur’an.

Ia menegaskan, wanita yang sedang menstruasi sebaiknya tidak membaca Alquran.

Namun hal itu tidak menghalangi wanita yang sedang menstruasi untuk terus menyentuh Al-Qur’an.

“Tapi kalau (wanita) sedang haid, beda lagi, menyentuh boleh, tapi membaca tidak boleh,” jelasnya.

Khatib Pandeglang, Banten ini menambahkan, jika wanita yang sedang menstruasi ingin memahami saat mendengar terjemahan ayat suci Alquran, hal itu tidak menjadi masalah.

Dikatakannya, seseorang tetap bisa belajar membaca ayat suci Al-Qur’an, meski tidak ada kewajiban untuk membaca ayat tersebut.

“Tapi kalau dia mau dengar tafsirnya juga boleh, bisa baca tajwid, tapi kalau tidak baca al-Qur’an tunggu sampai jelas,” jelasnya.

Selain itu, khatib lulusan S2 UIN Bandung ini bercerita tentang perempuan berhijab saat mengaji.

Ustaz Adi Hidayat menilai belum ada aturan yang mengatur kewajiban perempuan berhijab saat membaca Al-Qur’an.

Meski demikian, ia mengingatkan, kode moral membaca Alquran bagi perempuan dan laki-laki sudah ada dan harus dipenuhi bersama.

“Tidak usah berhijab kalau tidak? Tidak ada aturan yang mengatur hal itu, tapi kalau punya etiket yang sempurna, itu bisa dibaca sebagai situasi yang baik,” ujarnya.

Ia menganjurkan agar perempuan tetap mandi dan berhijab sambil membaca ayat suci Alquran.

“Perempuan berwudhu dulu, memakai hijab yang pantas dan menghadap kiblat,” tegasnya.

Wallahu A’lam Bishawab.

(berbahagialah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top